Yangon (ANTARA News) - Utusan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ibrahim Gambari, belum bertemu dengan pemimpin junta Myanmar, namun "menanti-nanti" pertemuan itu menyusul pembicaraannya dengan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi pada Minggu, ungkap PBB. Gambari yang berada di Myanmar untuk menjembatani berakhirnya penumpasan berdarah terhadap para pengunjuk rasa, telah bertemu dengan sekelompok tokoh senior rejim namun belum bertemu dengan sosok nomor satu junta, Jenderal Than Shwe, ungkap PBB dalam pernyataannya. "Dia menanti-nanti untuk bertemu dengan Jenderal Senior, Than Shwe, Ketua Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara, sebelum mengakhiri misinya," tulis pernyataan PBB, merujuk nama resmi rejim tersebut seperti dikutip AFP. Pernyataan tersebut mengemukakan bahwa diplomat kelahiran Nigeria itu telah "menyampaikan pesan dari Sekretaris Jenderal PBB" dalam pertemuan pada Minggu pagi dengan para pemimpin Myanmar di ibukota negara itu, Naypyitaw, yang berjarak 400 kilometer arah utara dari Yangon. Utusan PBB itu menemui Pelaksana harian Perdana Menteri dan Sekretaris 1 Letjen Thein Sein, Menteri informasi Brigjen Kyaw Hsan, Menteri Kebudayaan Mayjen Khin Aung Myint, dan Wakil Menlu, U Kyaw Thu. PBB juga membenarkan bahwa setelah pertemuan itu, Gambari mengadakan pembicaraan dengan Aung San Suu Kyi, (62), pemimpin oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi. Pertemuan Gambari dengan Suu Kyi sebelumnya berlangsung pada November 2006 dan pertemuan kali ini berlangsung di wisma tamu negara di Yangon, dengan pengawalan ketat militer. Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian dan anak perempuan dari pahlawan kemerdekaan Myanmar itu dikenakan tahanan rumah sejak 18 bulan lalu. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007