Manado (ANTARA News) - Tim Search and Rescue (SAR) Manado masih mencari 12 Anak Buah Kapal (ABK) KM Rajawali, kapal ikan yang yang belum ditemukan dan diduga tenggelam dalam pelayaran dari Bitung ke Ambon, Jumat (28/9). Kepala Badan SAR Nasional Manado, Sukardi, ketika dihubungi pada Senin mengatakan, pencarian terhadap awak kapal tersebut telah melibatkan berbagai pihak seperti TNI AL, TNI AU, Administrator Pelabuhan (Adpel). Pencarian telah dilakukan sejak Minggu (30/9) tetapi hingga Senin (1/10) pagi belum ditemukannya ke-12 ABK tersebut, kata Sukardi sambil menambahkan dalam pencarian tersebut melibatkan KRI Wiratno dan pesawat Nomed milik TNI AL. Menurut Sukardi, dalam melakukan pencarian terhadap 12 ABK tersebut menemui kendala terutama kondisi cuaca yang tidak mendukung akibat ombak yang tinggi. Saat ini titik poin pencarian terhadap 12 ABK tersebut dipusatkan di sekitar Pulau Lalobi, dekat Halmahera. Telah juga diimbau kepada nelayan yang melaut di sekitar pulau tersebut, untuk bisa membantu dalam pencarian terutama pada malam hari, katanya. Menurut Sukardi, KM Rajawali tersebut berangkat dari Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) menuju Ambon, Maluku pada Jumat (28/9) sekitar pukul 05.00 WITA. Tetapi sekitar pukul 16.00 WITA kapal tersebut bocor dan dihantam ombak besar di dekat perairan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara. Kontak terakhir terjadi pada Jumat sekitar pukul 19.00 WITA, kemudian tidak terjadi lagi komunikasi dan diduga kapal yang memuat 12 ABK tersebut tenggelam pada posisi 12 mil dari Belang.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007