Cirebon (ANTARA News) - Meskipun Rusli bin Abdulgani alias Irvansyah alias Wa`di, pimpinan Perompak Selat Malaka sudah ditangkap, Minggu sore (30/9) namun diduga beberapa anak buahnya masih berada di sekitar Cirebon. Keberadaan kelompok Irvansyah yang diduga masih bersembunyi di sekitar Cirebon tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP Eko Wimpiyanto kepada wartawan, di Cirebon, Senin. "Kami masih terus melakukan pengembangan dan penyelidikan kasus ini. Perompak kelompok Irvansyah ini diidentifikasi masih berkeliaran dan bersembunyi di wilayah Kota maupun dan Kabupaten Cirebon," katanya. Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Mabes Polri dan pengakuan tersangka, masih ada sekitar empat orang perompak kelompok Irvansyah yang bersembunyi di Cirebon dan diduga juga sudah menyebar ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Saya sudah sebar anggota Buser dan Intelkam Polresta Cirebon untuk memburu mereka," katanya. Ia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai orang baru di lingkungan mereka karena mungkin saja ada diantaranya pelaku kejahatan yang tengah bersembunyi. "Mereka biasanya berpura-pura menjadi nelayan atau orang biasa. Selain di Cirebon, jaringan kelompok ini juga tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya. Petugas dari Polres Langsa yang ditemui ANTARA News di Cirebon juga mengungkapkan, aksi kelompok Irvansyah yang menggegerkan yaitu perompakan terhadap Kapal Tanker Tri Samudera milik PT Humpuss, tanggal 12 Maret 2005 di Perairan Pulau Berhala dan Pulau Padan di sekitar wilayah Sumatera Utara. Kapal itu berangkat dari Samarinda menuju Belawan, Medan, dan di tengah laut dicegat kapal perompak berpenumpang sekitar 20 orang yang dilengkapi dengan berbagai senjata, mulai dari M 16, AKA 47, dan peluru lontar. Mereka menembaki kapal Tri Samudera, agar bisa naik kapal, lalu perompak hanya mengambil sejumlah uang di kapal serta menyandera nahkoda kapal yang bernama Wadi Marjuned, serta kepala kamar mesin, Andi Sulaeman. "Pihak GAM meminta tebusan Rp2 miliar, namun akhirnya dua sandera itu dibebaskan setelah ditebus Rp600 juta oleh PT Humpuss," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, gembong perompak berbagai kapal tanker, kapal niaga, dan kapal nelayan di Selat Malaka, Rusli bin Abdulgani alias Wa`di, alias Irwansyah (37) akhirnya tertangkap di rumah kontrakannya di Majasem, Kelurahan Karya Mulya, Kota Cirebon, Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIB. Mantan Panglima GAM Linud Deli Merdeka itu saat ditangkap berusaha melakukan perlawanan dengan mencoba merebut senjata petugas gabungan dari Mabes Polri dan Polres Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di paha kanan. Kepada wartawan, tersangka mengaku tidak lagi berhubungan dengan jaringan kelompoknya sejak penandatanganan perdamaian GAM dan Pemerintah, Agustus tahun 2005 lalu. Namun, sejumlah petugas intel Polres Cirebon meragukan keterangan itu karena kendaraan yang digunakan tersangka sudah sering bolak balik Cirebon-Indramayu dan Cirebon-Tegal sehingga diduga tersangka masih terus melakukan kontak dengan jaringannya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007