Karawang (ANTARA News) - Ribuan hektar sawah di Desa Tanjungbungin, Solokan, Tanahbaru, dan Telagajaya di Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Jabar, mengalami gagal tanam karena kekeringan. Koordinator Serikat Petani Karawang (Sepetak), Deden Sopian, merinci bahwa area persawahan di empat desa yang kekurangan air itu luasnya sekitar 1.000 hektare dari 4.000 hektare sawah teknis yang ada di Kecamatan Pakisjaya. Para petani mengatasi kekeringan sawah itu sejak Juli lalu dengan mengairi sawah mereka menggunakan pompa, namun biaya sewa pompa yang mahal telah memberatkan, selain air yang dihasilkan dari sumur pompa tersebut juga tidak bagus dan rasanya asin. "Harga sewa pompa yang mencapai Rp600 ribu per hektare sawah sangat memberatkan petani, sebab jarang sekali petani yang mampu membayarnya," tutur Deden ketika ditemui ANTARA News, Selasa. Wilayah Kecamatan Pakisjaya yang berada di ujung Karawang, sangat dekat dengan laut dan aliran sungai Citarum, sehingga air yang dihasilkan dari sumur pompa rasanya asin dan tidak baik untuk lahan pertanian. "Air asin tidak mungkin digunakan untuk mengairi sawah, bahkan dapat merusak produksi pertanian," katanya. Kesulitan yang dialami para petani di empat desa itu, kata dia, harus dicarikan solusinya oleh Pemkab Karawang. Artinya, Pemkab Karawang harus segera mengambil tindakan yang nyata dalam mengantisipasi kerawanan pangan akibat sawah-sawah yang tidak bisa ditanami dan saluran irigasi menuju Kecamatan Pakisjaya yang harus segera diperbaiki. Saat dikonfirmasi mengenai kondisi di empat desa itu, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Karawang Didy Sarbini membenarkan bahwa areal persawahan di beberapa daerah masih mengalami kekeringan. Tapi sepanjang musim kering kali ini, katanya, Pemkab menyediakan bantuan pompa ke wilayah Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Cilamaya Wetan. Sepuluh unit pompa bantuan tersebut masih dioperasikan di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, sedangkan delapan unit lainnya dioprasikan di Kecamatan Cilamaya dan Kecamatan Cibuaya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007