Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore melemah sebesar 37 poin ke posisi Rp14.131 dibandingkan sebelumnya Rp14.094 per dolar AS.

Analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Rabu, mengatakan, nilai tukar rupiah melemah karena pelaku pasar masih menunggu pengumuman kebijakan moneter The Fed.

"Saya rasa belum banyak berubah sentimen, IDR masih relatif kuat dibandingkaan dengan posisi di tahun 2018. Pasar masih menunggu keputusan  dewan rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau FOMC," ujar Rully.

Menurut Rully, pasar masih menanti sinyal yang akan diberikan pejabat bank sentral AS The Federal Reserve terkait arah suku bunga ke depan. 

The Fed sendiri diprediksi akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau Fed Fund Rate, seiring proyeksi perlambatan ekonomi global pada tahun ini.

"Selain itu, pasar masih menunggu perkembangan negosiasi Brexit dan "trade wars"," kata Rully. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi sendiri awalnya dibuka menguat Rp14.089 per dolar AS kemudian bergerak melemah. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.088 hingga Rp14.131 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.112 dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.098 per dolar AS.

Baca juga: Analis: Rupiah bergerak melemah, dolar masih "safe haven"

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2019