Manado (ANTARA News) - Kondisi Cuaca kurang bersahabat menghambat tim Search and Rescue (SAR) mencari 12 Anak Buah Kapal (ABK) KM Radjawali sebuah kapal ikan yang diduga tenggelam saat pelayaran dari Bitung ke Ambon Jumat (28/9). Ketua Badan Sar Nasional Manado, Sukardi kepada ANTARA News, Selasa di Manado mengatakan, pencarian terhadap belasan ABK tersebut terganggu akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung. Tiupan angin yang cukup kencang diikuti dengan tingginya ombak membuat tim SAR mengalami kesulitan untuk mencari keberadaan nahkoda dan ABK kapal ikan tersebut, katanya. Ke-12 korban KM Radjawali yang dalam pencarian SAR tersebut masing-masing Nahkoda Sukamto serta 11 ABK, Abner Matahang, Dalton Mangantar, Decky Mutahang, Harlen Sadero, Jantje Tangkian, Matori Marsudi, Mengky Antara, Rizal Sadere, Rafles Walelangi, Ridwan Dalema dan Vendi Budihardjo. Menurut Sukardi, pencarian terhadap ABK tersebut saat ini tidak efektif lagi dilakukan, sebab kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dengan ombaknya yang tinggi. Kendatipun demikian pemantauan terus dilakkan oleh Tim SAR bersama instansi lainnya seperti TNI AL, TNI AU, pada lokasi yang diduga terdapatnya para ABK tersebut. SAR akan terus melakukan pencarian hingga Rabu (3/10) dan bila tidak ditemukan maka pencarian akan dihentikan, katanya sembil menambhkan lokasi pencarian pada sejumlah tempat antara lain di dekat Pulau Lalobi, Morotai dan Halmahera. Kapal penumpang, kapal barang serta kapal ikan yang melewati rute-rute tersebut telah dimintakan untuk membantu melakukan pencarian dengan memantau sekitar area pelayaran yang dilalui. KM Rajawali tersebut berangkat dari Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) menuju Ambon, Maluku pada Jumat (28/9) sekitar pukul 05.00 wita. Tetapi sekitar pukul 16.00 wita diduga kapal tersebut mengalami bocor serta dihantam ombak yang besar di dekat periaran Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara. Kontak terakhir terjadi pada Jumat sekitar pukul 19.00 wita, kemudian tidak terjadi lagi komunikasi dan diduga sudah kapal yang memuat 12 ABK tersebut tenggelam pada posisi 12 mil dari Belang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007