Medan (ANTARA News) - Minat warga Medan untuk menukar uang baru guna kebutuhan Idul Fitri cukup besar ditandai dengan total transkasi penukaran yang digelar Bank Indonesia di daerah itu selama dua hari ini mencapai Rp3 miliar. "Hingga hari kedua penyelenggaraan, penukaran uang di Lapangan Merdeka yang digelar BI bekerjasama dengan lima PPUPK (Perusahaan Penukar Uang Pecahan Kecil), jumlah transaksi sudah Rp3,006 miliar dengan jumlah penukar sebanyak 3.055 orang," kata Penjabat Kasir I Bank Indonesia Medsn, H. Andi Syahbanda, di Medan, Selasa. Penyelenggaraan penukaran uang baru yang digelar BI itu dilakukan untuk memenuhi keinginan warga Medan. Tradisi memberi "uang baru" kepada anak-anak pada acara silaturahmi di hari Idul Fitri sudah berlangsung lama di daerah itu sehingga setiap kali BI melakukan program penukaran uang baru tersebut selalu mendapat tanggapa yang bagus dari warga. Andi menjelaskan, program penukaran uang baru itu dilakukan BI Medan mulai tanggal 1 hingga 21 Oktober. Sejak tanggal 1 hingga tanggal 11 Oktober, program itu digelar di Lapangan Merdeka, tangal 5-11 Oktober dilanjutkan di Tapian Daya Medan, tanggal 9-11 Oktober digelar oleh instansi pemerintah dan swasta, dan tanggal 15-19 Oktober kembali digelar di Tapian Daya yang melibatkan kas keliling BI, dan 20-21 Oktober kembali dilaksanakan di Tapian Daya yang dilakukan oleh lima PPUPK berkaitan dengan penyelengaraan Lebaran Fair di lokasi itu. Di Lapangan Merdeka, warga terlihat rela ikut antrian panjang untuk mendapatkan tukaran uang baru mulai dari uang Rp1.000, Rp5.000 dan Rp10.000. Mereka juga harus melakukan cap jari yang diwajibkan BI dan PPUPK untuk menghindari terjadinya warga berulangkali melakukan penukaran uang baru itu. BI membatasi penukaran uang bagi setiap warga maksimal Rp1,8 juta per setiap penukaran. "Kami memilih menukar uang baru di lokasi yang ditetapkan BI ketimbang di bank yang sering mengaku tidak memiliki uang baru itu. Uang baru itu untuk anak-anak kerabat yang datang ke rumah," kata Ita, warga Jalan Krakatau Medan, yang sedang ikut antri untuk menukar uang. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007