Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono menyatakan bahwa tingkat suku bunga bukan merupakan satu-satunya indikator kondisi perekonomian namun masih ada indikator lain yang dapat diperbaiki dalam rangka memperbaiki kondisi perekonomian secara keseluruhan. "Suku bunga hanya salah satu saja, banyak yang lainnya seperti masalah perbaikan masalah prosedur mulai berusaha, termasuk mengurangi biaya ekonomi, dan lainnya," kata Boediono di Jakarta, Rabu. Ia menyebutkan, pemerintah akan terus melakukan upaya mengurangi perijinan, biaya, dan hal-hal lainnya yang menghambat perbaikan kondisi ekonomi. Boediono pernah menyatakan bahwa tingkat bunga yang ada saat ini sudah berada pada tingkat yang baik/ideal. Ketika ditanya pengaruh inflasi September yang cukup tinggi (0,80 persen) terhadap suku bunga, Boediono mengatakan, BI yang akan menentukan tingkat suku bunga. "Tapi bulan ini (September) memang agak tinggi dari bulan sebelumnya terutama bukan karena harga komoditi yang kita antisipasi seperti uang kuliah, ikan segar, dan lainnya," katanya. Pemerintah, katanya, akan terus mencermati perkembangan inflasi yang mungkin terjadi pada 3 bulan ke depan. "Kita harapkan tentunya dapat kita kendalikan. Saya masih optimis bahwa inflasi masih dapat kita capai sesuai dengan sasaran kita (sasaran APBNP 2007 sebesar 6,0 persen)," katanya. Mengenai kemungkinan BI Rate turun lagi, Boediono mengatakan belum tahu. Kalau yang menyangkut implikasinya ke suku bunga, pemerintah menyerahkan ke BI. Sementara mengenai progres penyelesaian BLBI, Boediono mengatakan, pemerintah sudah menyerahkan berbagai opsi kepada pihak DPR. "Intinya sekarang ada di tangan DPR mau diputuskan seperti apa hair cut/pengurangannya itu. itu kewenangan DPR," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007