Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir mengadakan silaturahmi politik dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas untuk memperbincangkan prospek koalisi di antara kedua partai itu. Dalam pertemuan yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama di Jakarta, Rabu, itu Soetrisno Bachir diantaranya didampingi Sekjen PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PAN Totok Daryanto. Sementara Taufiq Kiemas didampingi Sekjen PDIP Pramono Anung dan anggota FPDIP Panda Nababan. "Tentunya kita bicara dalam konteks menjelang 2009," kata Bachir dalam konferensi pers bersama. Bachir mengakui bahwa sekarang ini misinya adalah menjaring dan mulai mewacanakan rekrutmen kepemimpinan nasional. Untuk itu partai berlambang matahari itu memandang waktu tersisa dua tahun ini justru sangat singkat bagi rakyat untuk menilai calon-calon pemimpinnya. PAN berharap dalam kurun dua tahun sebelum pilpres 2009, rakyat sudah terbiasa dengan perbincangan soal kandidat dan bukan lagi membeli kucing dalam karung. "Jadi tidak cukup (kampanye) hanya dengan waktu tiga bulan. Kandidat hanya melambai-lambaikan tangan saja dan setelah itu langsung pilpres," ujar Bachir seraya menekankan perlunya dibudayakan debat publik dengan capres sebagaimana lazimnya di negara maju. Calon pimpinan nasional, katanya lagi, juga jangan lagi terlahir dari kemasan-kemasan yang sengaja dibuat. Senada dengan Bachir, Taufiq Kiemas mengatakan bahwa masa efektif pemerintahan sebenarnya tinggal tersisa enam bulan saja dan setelah itu konsentrasi pasti tercurah pada persiapan jelang 2009. Dalam waktu yang singkat tersebut, Taufiq Kiemas berpendapat, diperlukan kerja sama di antara kekuatan politik yang ada untuk menyelamatkan bangsa. "Kalau masing-masing berjalan sendiri, maka tidak akan selesai semua masalah. Yang paling penting sekarang adalah negeri ini selamat dulu dan setelah itu baru kita sepakati siapa kaptennya," ujarnya. Sementara Pramono Anung mengatakan bahwa PDIP akan merasa lebih dekat jika PAN bersungguh-sungguh dengan pilihan politiknya sebagai oposisi pemerintah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007