Jakarta (ANTARA News) - Pertanyaan "mengapa anjing sering menggigit anak kecil?" agaknya mulai terjawab oleh hasil penelitian terbaru, yaitu bahwa pola laku teritorial, rasa gelisah, dan beberapa faktor kesehatan adalah dorongan aksi, seperti itu. Dalam penelitiannya, para ahli mencari keterkaitan dalam sikap anjing-anjing yang menggigit anak kecil selama empat tahun terakhir. Sebanyak 111 kasus yang melibatkan 103 anjing diteliti di negara bagian Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Para peneliti tersebut berkesimpulan bahwa bocah, terutama yang berusia di bawah enam tahun, berpeluang lebih besar untuk digigit oleh anjing bila si binatang merasa terancam diambil makanan atau mainannya. Temuan lain yang juga disebutkan oleh para peneliti adalah anak yang usianya di atas enam tahun akan digigit bila anjing merasa gelisah daerah kekuasaannya diganggu. Sementara itu, anak-anak yang sudah akrab dengan anjing akan digigit bila anjing itu sedang membawa makanannya, dan anak yang tidak terlalu akrab dengan si anjing bakal digigit untuk alasan rasa kekuasaan teritori. Seperti dikutip dari laman Livescience.com, maka 75 persen anjing yang menggigit anak kecil akan cenderung menggigit bila mereka ditinggal pergi oleh pemiliknya atau merasa terganggu dengan suara bising. Masih menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal "Injury Prevention" itu, anak kecil - terutama - sering berisik dan melakukan gerakan-gerakan yang tidak terduga, sehingga anjing yang sudah gelisah lebih gampang terpancing untuk menggigit. Di antara semua anjing yang diteliti, separuh di antaranya ternyata mengalami gangguan kesehatan, seperti sakit mata, liver, dan ginjal yang mempengaruhi kesehatan tulang serta kulit mereka. Ketua tim peneliti, Illana Reisner dari Universitas Pennsylvania memperkirakan rasa sakit dari penyakit-penyakit itu dapat mendorong aksi anjing untuk akhirnya menggigit. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007