Markas Besar PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sesjen PBB), Ban Ki-moon, mengatakan bahwa utusan khususnya, Ibrahim Gambari, telah menyampaikan suatu "pesan keras" kepada penguasa militer Myanmar tentang penumpasan yang dilakukan terhadap unjuk rasa pro-demokrasi. "Tuan Gambari telah mengantarkan sebuah pesan kuat dari saya secara pribadi," kata Ban kepada para wartawan. "Kami sekarang sedang menunggu kepulangannya, dan saya akan mendapat taklimat dari dia besok siang," katanya, sebelum memutuskan langkah selanjutnya. Ia menimpali, "Keprihatinan masyarakat Internasional yang sudah jelas dan jernih itu disampaikan kepada pihak berwenang Myanmar." Ban mengatakan, Gambari memastikan bahwa dalam misi empat harinya telah bertemu dengan jenderal-jenderal penguasa Myanmar dan tokoh demokrasi yang ditahan, Aung San Suu Kyi, bahkan dia dapat melakukan kunjungan kembali pada November 2007. Pemimpin PBB itu mengatakan, utusan khususnya akan berunding dengan 15 anggota Dewan Keamanan PBB pada Jumat untuk mempertimbangkan langkah berikutnya dari masyarakat internasional. Ban juga diminta untuk lebih memberi reaksi atas penangkapan seorang staf PBB lokal di Yangon dan tiga anggota keluarganya. "Saya bermaksud melakukan apa pun yang saya bisa, pertama-tama kita hadapi masalah ini, dan situasi HAM secara keseluruhan di Myanmar," ujarnya. Di Myanmar, junta militer meneruskan tekanan kepada rakyatnya menyusul pembubaran berdarah kepada para pengunjuk rasa. Tentara pada pekan lalu menewaskan sedikit-dikitnya 13 orang dan menangkap lebih dari seribu lainnya untuk menekan protes pro-demokrasi yang terbesar dalam 20 tahun pemerintahan milite itu. Mereka melanjutkan penahanan satu malam dan meningkatkan patroli untuk menerapkan teror terhadap penduduk. Protes itu timbul pada pertengahan Agustus setelah harga BBM yang naik sangat tinggi, dan dua pekan lalu protes itu meningkat saat biksu Budha tampil memimpin gerakan yang menarik 100 ribu orang ke jalanan itu, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007