Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pertanian Dwi Andreas Santosa mengingatkan kepada para calon presiden untuk mencari solusi guna mendorong tingkat kesejahteraan petani yang selama ini belum memadai.

"Selama ini upaya peningkatan produksi selalu tidak sejalan dengan tingkat kesejahteraan petani," kata Dwi Andreas saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Dwi Andreas mengatakan salah satu cara paling efektif untuk memperbaiki taraf hidup petani adalah dengan memberikan subsidi langsung tanpa perantara.

"Subsidi langsung harus diberikan kepada petani, jadi setiap Rp100 yang dialokasikan pemerintah, benar-benar Rp100 yang diterima oleh petani," katanya.

Menurut Guru Besar IPB, selama ini para petani masih rentan terhadap kegagalan panen yang berdampak negatif  kepada tingkat pendapatan.

"Hal ini masih terjadi di 2018, ketika panen petani bawang merah dua kali terganggu bencana alam, sehingga harga jual jatuh dibawah harga produksi," ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan meningkatkan kesejahteraan petani bukan merupakan hal yang mudah.

Hal itu karena lahan untuk produksi makin berkurang sehingga pemerintah memutuskan impor bahan makanan guna menyiagakan pasokan.

Menurut rencana, debat calon presiden jilid dua akan berlangsung pada Minggu (17/2) dan akan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup. 

Baca juga: Kementan sebut kesejahteraan buruh tani lebih baik dan stabil
Baca juga: Rini jelaskan cara kerja Program Kewirausahaan Pertanian tingkatkan kesejahteraan petani

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2019