Jakarta (ANTARA News) - Jumlah penumpang bus antar kota di Terminal Pulogadung menjelang tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri ( H-7) telah menunjukkan kenaikan hingga 20 persen dibanding hari normal. Kepala Terminal Pulogadung, Parjiman, kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu, mengatakan, pada H-7 ini jumlah penumpang telah menunjukkan lonjakan, namun masih dalam tahap wajar. "Mulai dari pagi ini (Sabtu) telah menunjukkan peningkatan sekitar 10 hingga 20 persen, namun baru dua kota tujuan, yakni Wonosobo dan Purwokerto," kata Parjiman. Sedangkan untuk tujuan kota lainnya, lanjutnya, masih menunjukkan situasi yang normal. "Tujuan kota lain masih normal, memang kemarin (Jumat) tujuan Madura (Jawa Timur) menunjukkan kenaikan, namun hari ini kembali normal," jelasnya. Dari pantauan langsung ANTARA News, menunjukkan antrian di beberapa loket dari Perusahaan Otobus (PO), namun masih dalam tahap wajar. Budi, petugas loket dari PO Sinar Jaya, saat ditemui di Terminal Pulogadung, mengatakan, memang ada lonjakan penumpang, tapi tidak begitu besar. "Ya seperti inilah, memang ada kenaikan penumpang, tapi tidak terlalu banyak," tambahnya. Dia juga mengatakan harga tiket juga sudah mengalami kenaikan, namun belum berada pada titik puncaknya. Dalam menertibkan harga tiket ini, petugas terminal telah memasang harga sesuai dengan kota tujuan, sehingga para penumpang diberi jaminan dan tidak tertipu oleh petugas loket. Parjiman juga mengungkapkan, untuk menghadapi lonjakan penumpang ini, pihaknya telah menyiapkan 220 armada dan bantuan dari Departemen Perhubungan (Dephub) sebanyak 550 armada, yang terdiri dari bus parawisata dan bus kota. Untuk menjaga keselamatan di jalan, para sopir yang akan menjalankan armadanya akan dilakukan tes urine oleh Dinas Kesehatan dan pihak Kepolisian. "Untuk menjaga keselamatan, para sopir sebelum bertugas akan dilakukan tes urine, jika ada kandungan narkoba dan alkhohol sopir ini tidak diperkenakan bertugas," kata Parjiman.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007