Jakarta, 6/10 (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Sutiyso mengharapkan, bus gandeng yang akan dioperasikan di koridor V Transjakarta Kampung Melayu-Ancol dapat segera dioperasikan setelah proses pengurusan bea masuk di Pelabuhan Tanjungpriok selesai. "Bus ini agar segera dioperasikan. Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu selesainya proses administrasi di Tanjung Priok," katanya, di Balai Kota Jakarta, Sabtu, saat meninjau bus gandeng asal China. Seperti diketahui, 10 bus gandeng asal China yang dioperasikan di Koridor V Transjakarta sempat tertahan hingga lima bulan di Pelabuhan Tanjungpriok karena permohonan keringanan bea cukai yang tidak bisa segera turun. Gubernur Sutiyoso berharap, dengan beroperasinya sepuluh bus gandeng tambahan itu dapat membuat masyarakat nyaman dalam mengunakan bus Transjakarta. Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Ritola Tasmaya memaparkan, izin permohonan keringanan bea cukai bisa diluluskan merujuk klausul Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) 2007 yang menyatakan, kendaraan penumpang dengan berat diatas 24 ton dan mampu mengangkut diatas 10 orang, mendapat keringanan bea cukai hingga 10 persen. "Berdasar klausul itu Pemprov DKI mendapat keringanan bea masuk untuk 10 bus gandeng itu," katanya. Harga bus gandeng sebelum biaya pengapalan dari China dan beban pajak 279.000 dolar AS. Bus bermerek `Huang Hai` itu bermesin `cummins` asal Amerika mampu mengangkut 180 hingga 200 orang penumpang bertransmisi otomatis dan berbahan bakar gas. Untuk sementara 10 unit yang didatangkan pada tahun ini dan tujuh unit pada tahun depan akan dioperasikan di koridor V dan tidak menutup kemungkinan dioperasikan di Koridor I mengingat daya tampung penumpang yang cukup besar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007