Kupang,  (ANTARA News) - Jalur transportasi di Kefamenanu, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Utara-Wini dalam tahapan pemulihan setelah Jembatan Noetnana runtuh, Selasa (12/2) malam, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tini Tadeus.

"Dari hasil koordinasi terakhir, tim dari BPBD dan Dinas PUPR telah kembali dari lokasi untuk melakukan survei, dan sedang dalam persiapan untuk pembangunan jalan darurat," katanya di Kupang, Kamis.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan penanganan Jembatan Noetnana yang runtuh diterjang banjir pada Selasa (12/2) malam dan mengakibatkan transportasi antara Kefamenanu-Wini lumpuh total.

Ia menjelaskan kondisi jembatan itu runtuh, sedangkan petugas masih berupaya mencari jalur alternatif dari sisi kiri dan kanan jembatan untuk membuka jalan darurat.

"Air masih tinggi sehingga petugas masih kesulitan mencari jalur alternatif yang aman dilalui kendaraan," katanya.

Dia memperkirakan paling lambat Jumat (15/2), jalur darurat sudah bisa disiapkan dan akses transportasi kembali normal, sambil menunggu pembangunan kembali jembatan.

Jembatan Noetnana terletak di Desa Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste.

Dia mengatakan jembatan itu putus total pada Selasa (12/2/) malam, saat hujan deras mengguyur Wini. Banjir menggerus jembatan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Timor Tengah Utara, Januarius T. Salem dalam keterangan terpisah mengakui, pihaknya telah mengetahui kondisi Jembatan Noetnana yang putus total.

Untuk penanganan darurat, katanya, jika memungkinkan dikerjakan jalur alternatif, pihaknya akan menurunkan alat berat ke lapangan.

"Tapi ini kan musim hujan, kita khawatir kalau sudah buat jalur alternatif, kemudian hujan datang, maka jalur itu nanti tergerus banjir," katanya.

Januarius menjelaskan Kali Noetnana adalah sungai mati sehingga jika hujan berhenti kali akan menjadi kering. Jika kali kering dapat dibuatkan jalur alternatif.

"Karena itu kali (sungai) mati, maka kita upayakan untuk membuat jalur alternatif, sehingga diharapkan akses transportasi pada ruas jalan Kota Kefamenanu-Wini bisa normal kembali," ujarnya.

Baca juga: Gempa 4,6 SR Guncang Kefamenanu

Baca juga: Puluhan rumah warga NTT diterjang puting beliung

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2019