Jakarta (ANTARA News) - Persediaan uang kartal (uang logam dan kertas) di Bank Indonesia (BI) dan perbankan saat ini mencapai Rp83 triliun. "Rp83 triliun itu semuanya telah ada secara fisiknya," kata Deputi Direktur Direktorat Peredaran Uang Bank Indonesia Yopie Darsa Alimuddin dalam diskusi pada acara bersama perbankan dengan pewarta moneter dan perbankan (Partner) di Jakarta, Sabtu. Menurut Alimudin, saat ini, jumlah sediaan tunai yang ada di BI mencapai Rp55 triliun atau sekitar 2,1 bulan sediaan uang untuk bulan puasa hingga lebaran (30 hari) yang umumnya mencapai Rp26 triliun. "Rp55 triliun itu ada di Kantor Bank Indonesia (KBI) propinsi mencapai Rp13,8 triliun, sisanya ada di Bank Indonesia pusat," katanya. Sedangkan Rp28 triliun saat ini, menurut dia, telah tersedia di perbankan. Ia mengatakan pihaknya berupaya agar kebutuhan dana di masyarakat dapat dicukupi sehingga tidak menggangu target-target perekonomian, khususnya inflasi. Sebabm sambungnya, bila sediaan dana berlebih atau kekurangan akan memicu ketidakseimbangn ekonomi. "Bila uang berlebihan tentu bisa mengakibatkan inflasi, tetapi bila kekurangan maka masyarakat akan susah mendapatkan dana tunai dan menggangu perekonomian," katanya. Terkait dengan uang palsu pada saat lebaran ini, menurut dia, nominalnya telah berkurang meski kemungkinan ada peningkatan pada jumlahnya. "Saat ini untuk yang seratus ribu, atau lima puluh ribu memiliki teknologi yang lebih canggih sehingga sulit untuk dipalsu, tetapi mereka (para pemalsu) biasanya memalsu uang nominalnya kecil seperti Rp5.000," katanya. Untuk itu menurut dia pihaknya terus memperketat pengawasan dan meningkatkan keamanan materi uang yang baru.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007