Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah masih belum akan melakukan upaya privatisasi terhadap PT Kereta Api dalam waktu dekat meski tidak menutup kemungkinan ada upaya tersebut. "Saya tidak melihat privatisasi kereta api akan dilakukan dalam waktu dekat, tapi ke depan mungkin kereta api akan berpikir juga bagaimana membuat kereta api cepat," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Stasiun Senen, Jakarta, Sabtu. Jusman mengatakan, ada beberapa kriteria untuk melakukan privatisasi termasuk pertimbangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. "Misalnya angkutan batu bara itu, bisa kita lakukan pola privatisasi. Tapi, kalau kereta api ekonomi menyangkut hajat hidup orang banyak saya pikir masih menjadi tanggung jawab negara," katanya. Jusman menegaskan, yang masih diutamakan adalah kinerja dari PT KA agar kinerjanya semakin baik di antaranya, mulai dari sarana dan prasarana hingga sumber daya manusia untuk memberi pelayanan. "Kalau anda datang ke sini setahun yang lalu, akan jauh sekali perubahannya," kata Jusman menilai perubahan yang bagus di Stasiun Senen. Menanggapi adanya peningkatan di Stasiun Senen Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil melihatnya sesuatu yang positif. "Swasta saja belum masuk Stasiun Senen sudah baik, apalagi kalau swasta sudah masuk,"katanya. Hasil pantauan, Stasiun Senen mengalami perbaikan sarana di antaranya tersedianya tempat tersendiri untuk loket penjualan yang terpisah pada loket lintas Utara dan loket lintas Selatan. Disediakan tenda dan tempat duduk bagi penumpang, disediakan juga jadwal kereta api melalui layar monitor, serta terdapat denah di pintu masuk Stasiun. Hampir di sejumlah sudut Stasiun Senen terpantau tampak petugas kereta api dan aparat kepolisian bersiaga. Meskipun pada Sabtu sore, sejumlah penumpang terlihat memadati stasiun, namun masih terlihat lancar dan tidak sampai terjadi penumpukan penumpang.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007