Jakarta (ANTARA News) - Suasana di Stasiun Besar (kereta api) Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, menjelang lebaran 2007 masih berjalan normal dan belum ada lonjakan yang berarti. Wakil Kepala Stasiun Gambir, Ata Sudarta ketika ditemui ANTARA News di kantornya, mengatakan, belum ada peningkatan jumlah penumpang kereta yang melalui stasiun Gambir hingga Minggu siang. "Masih normal. Bahkan ada beberapa kereta yang masih menyisakan bangku hingga mencapai tiga gerbong," katanya. Menurut dia, jumlah tiket kereta hingga Minggu siang yang telah terjual mencapai 5.100 penumpang. "Memang menunjukkan peningkatan, biasanya ada tambahan pada malam dan akan melebihi hari bisa yang rata-rata 6.500 penumpang," tambahnya. Ata juga mengungkapkan, beberapa kereta yang sudah terjual habis karcisnya adalah Kereta Bima, Gajayana, Gumarang dan Sembrani, sedangkan Argo Sindoro, Argo Lawu, Argo Anggrek, Taksaka masih menyisakan bangku penumpang. Menurut dia, biasanya peningkatan jumlah pemudik baru akan mulai terlihat pada H-3, dan mencapai puncaknya pada H-2 dan H-1 menjelang lebaran. "Untuk H-3, H-2 dan H-1 tiket reguler dan lima kereta api tambahan sudah habis terjual," ungkapnya. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang yang hendak mudik melalui, PT KAI telah menyiapkan sebanyak tujuh kereta tambahan, yakni Argojati tujuan Cirebon, Argolawu Lebaran (Solo), Gajayana Lebaran (Malang) yang melalui stasiun Gambir. Selain itu juga, ada kereta tambahan, Gumarang dengan tujuan Surabaya, Senja Utama Lebaran (Yogyakarta), Sawunggalih (Kutoarjo) dan Purwojaya (Cilacap) melalui stasiun Senen. Berdasarkan pemantauan ANTARA News, jumlah antrian penumpang belum menunjukkan peningkatan yang berarti, dan bahkan cenderung sepi. Menyinggung masalah keamanan dan kenyamanan penumpang, Ata mengatakan, pihaknya telah menyiapkan petugas keamanan terdiri 108 orang satpam, 20 orang dari Brimob, 15 orang PM dan 10 pramuka. Selain itu, pihak stasiun juga mempersiapkan pos kesehatan yang berasal berbagai elemen, seperti Departemen Kesehatan, mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007