Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mengkhawatirkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut partai berbasis Islam Islam akan mengalami penurunan perolehan suara pada pemilihan umum 2009. "Survei bisa saja begitu, tapi belum tentu mewakili realitas yang sesungguhnya" kata Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali saat peringatan Nuzulul Quran di kantor DPP PPP, Jakarta, Minggu malam, yang juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Namun demikian, Suryadharma menanggapi positif survei tersebut. Dikatakannya, kalaupun kecenderungannya ke arah itu, tentu partai-partai Islam harus melakukan introspeksi. Kalau partai nasional sekuler dianggap lebih menarik daripada partai yang mengusung agama, katanya, kira-kira faktor apa yang menentukan. Sebab, lanjut Suryadharma, jika ditinjau dari segi prestasi, partai-partai nasionalis sekuler yang selama ini memegang kendali kekuasaan ternyata juga belum berhasil membawa bangsa ini menjadi sejahtera. "Apa partai nasionalis sekuler, realitasnya selama ini mereka yang memerintah, telah bekerja lebih baik membawa negara ini sejahtera," katanya. Oleh karena itu, kata Suryadharma, PPP sebagai salah satu partai yang berbasis keagamaan akan melakukan introspeksi, dan berupaya bekerja lebih baik. "Saya tidak akan mengabaikan hasil survei LSI. Saya akan menjadikan itu sebagai cambuk untuk memperbaiki PPP," katanya. Dikatakannya, PPP yang telah menargetkan perolehan suara 15 persen pada 2009 kini terus melakukan konsolidasi dan berupaya memperluas pangsa pasar. "Kita akan berupaya meraih pendukung baru di samping terus memelihara basis yang sudah ada," kata Suryadharma yang juga Menteri Negara Koperasi dan UKM tersebut. Pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Politik PPP beberapa waktu lalu, Suryadharma menyatakan perlunya PPP mengubah strategi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007