Padang (ANTARA News) - Para pemudik Lebaran tujuan sejumlah kota di Sumbar diminta lebih berhati-hati dan waspada, terutama saat menelusuri kawasan ruas jalan di perbukitan yang rawan longsor atau terban seiring masuknya musim hujan Oktober 2007. "Jalan yang rawan longsor itu tercatat 10 titik, pemudik menggunakan kendaraan roda empat dan dua agar waspada dalam perjalanannya menuju ke kampung masing-masing memeriahkan Idul Fitri 1428 Hijriah," kata Kabid Kesiagaan Badan Kesbang Linmas Prov Sumbar, Ade Edwar, di Padang, Selasa. Berdasarkan perkiraan BMG, Sumbar sudah memasuki musim hujan, sehingga selain longsor maka perlu lebih diwaspadai badai dan gelombang Samudera Hindia. Menurut Ade Edwar , pemudik perlu lebih berhati-hati membawa anggota keluarganya ke tempat-tempat wisata pantai dan Danau Singkarak yang tahun lalu menelan korban jiwa. "Pemerintah daerah setempat perlu memperketat pengamanan aktivitas wisata di perairan guna mendukung kelancaran wisata masa lebaran tahun 2007," katanya. Lokasi pantai yang perlu mendapat pengamanan ketat yakni, Pantai Padang, Pariaman dan Bungus. Tim pengamanan tersebut, kata dia, sebaiknya disiagakan mulai H-7 hingga H+7 lebaran, terkait pada masa itu termasuk masa padat kunjungan mudik lebaran ke kota-kota di Sumbar. "Longsor bisa terjadi jika curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang yang terus menerus," katanya. Kantor Kesbanglinmas Provinsi Sumbar mencatat 10 titik rawan longsor di daerah itu yang perlu diwaspadai yakni Batu Talang di Kab. Dharmasraya, Sungai Lasi, jalur Lubuk Selasih ke Padang dan Lubuk Selasih Muaro Labuah. Berikutnya Lembah Anai, Palupuh (Agam), Danau Maninjau, Kelok 9, Pangkalan Koto Baru, batas Riau Sumbar dan Kabupaten Pesisir Selatan. Menjelang tiba masa angkutan mudik lebaran 1428 Hijriah, Dinas Prasarana Jalan dan Jembatan Sumbar, meningkatkan kesiagaan bencana alam. Kebijakan itu juga terkait paska bencana beruntun mengguncang Sumbar. Curah hujan tinggi mendorong peningkatan turunnya material longsor di kawasan perbukitan sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan . "Kita sudah menyiagakan 21 alat berat dan 33 petugas dilengkapi operator siaga di ruas jalan nasional, dan provinsi untuk mengamankan arus lalu lintas dari dan menuju sejumlah kota dan kabupaten di Sumbar," katanya. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007