Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanudin Abdullah mengatakan fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi masih cukup kondusif bagi stabilitas perekonomian. "Fluktuasi (rupiah) kita fluktuasi yang sangat sempit, ya sehingga sebetulnya dari sisi stabilitas ini masih sangat kondusif," katanya, seusai acara penandatanganan nota kesepahaman pembiayaan Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (UMKM) dan koperasi di Jakarta, Selasa. Menurut dia, nilai tukar rupiah saat ini yang berada di sekitar Rp9.000 per dolar AS cukup nyaman untuk perdagangan internasional. "Pada level itu masih cukup nyaman. Saya kira masih tetap posisinya mengingat perdagangan internasional kita, artinya ekspor impor kita pada posisi sekitar sembilan ribu ini adalah level yang saya kira masih baik," katanya. Rapat Dewan Gubernur BI, Senin (8/9), menyatakan pada triwulan III ini nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah dibandingkan triwulan II. Nilai tukar rupiah triwulan III secara rata-rata melemah menjadi Rp9.250 per dolar AS atau terdepresiasi 3,25 persen dibandingkan triwulan II yang sebesar Rp8.968 per dolar AS. Menurut BI, nilai tukar telah mulai kembali pada keseimbangan awal setelah meredanya gejolak pasar keuangan global. Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Selasa pagi, melemah mendekati level Rp9.000 per dolar AS. Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp9.085/9.095 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.045/9.070 atau melemah 40 poin. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007