London (ANTARA News) – Gubernur Asia-Europe Foundation untuk Indonesia, Wiryono Sastrohandoyo, mengatakan bahwa diplomasi sekarang adalah diplomasi tak terbatas, sehingga tidak hanya diplomat yang mengemban misi diplomasi, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri. Hal itu disampaikan Wiryono Sastrohandoyo, yang juga dilpmat senior Departemen Luar Negeri (Deplu), dalam acara buka puasa bersama masyarakat dan pecinta Indonesia di Praha, Ceko, yang diselenggarakan Duta Besar RI, Salim Said, di Wisma Duta, demikian keterangan Azis Nurwahyudi, Sekretaris Pertama Bidang Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Praha, kepada ANTARA News London. Wiryono, yang Dubes RI untuk Wina, Paris dan Canberra, mengatakan bahwa peran Indonesia di masyarakat internasional semakin menantang, seluruh masyarakat Indonesia dapat menjadi "a diplomat at their own" untuk turut mempromosikan Indonesia. Ia juga mengatakan, diplomat dipersyaratkan mampu "menjual" Indonesia dengan meningkatkan kualitas diplomasi, meningkatkan kemampuan bersaing dan secara cerdas membina kerjasama dengan berbagai mitra kerja terutama dengan media. "Mereka juga dituntut mempunyai kemampuan dan teknik berkomunikasi yang baik sehingga dapat melakukan fungsi 'public relations' bagi Indonesia," ujarnya. Dikatakannya, ibarat sebuat produk, Indonesia bukanlah produk yang buruk, tetapi yang belum sempurna, oleh karena itu perlu usaha keras untuk menjadikannya produk yang dapat dijual. Dalam kunjungannya ke Praha, setelah menghadiri pertemuan Asia-Europe Foundation di Warsawa, Wiryono menyampaikan perkembangan masalah internasional, seperti yang terjadi di China, India dan Jepang, serta posisi Indonesia di dalamnya termasuk langkah-langkah antisipasi yang harus diambil pemerintah Indonesia. Wiryono menambahkan, berbagai keberhasilan telah dicapai Indonesia di berbagai forum internasional, diantaranya keikutsertaan Indonesia pada berbagai operasi perdamaian dan menjadi Ketua Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007