Jakarta (ANTARA News) - Dalam rangka  menghadapi ancaman "downtime" pada sistem infrastruktur teknologi informasi (TI), Blue Power Technology (BPT) memperkenalkan produk Veeam di Indonesia.

"Kasus downtime (gangguan) pada infrastruktur TI merupakan masalah di mana hampir semua perusahaan menghindarinya, karena pasti akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan-perusahaan besar maupun UMKM," ujar Direktur Blue Power Technology Erwin Urip dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan bahwa situasi seperti ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi para CEO dan pelaku bisnis besar maupun kecil.

"BPT sebagai perusahaan penyedia solusi infrastruktur dan TI memberikan solusi kepada perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan ketersediaan aplikasi dan data mereka sepanjang waktu bahkan ketika terjadi gangguan atau downtime melalui sistem backup dan replikasi," kata Erwin.

Berdasar data survey Institut Ponemon (Emerson), rata-rata biaya downtime per menit adalah Rp105 juta.

Biaya downtime infrastruktur TI ini mengalami peningkatan sebesar 7 persen dari tahun 2013 atau meningkat 38 persen dari tahun 2010.

Bahkan biro riset ini mencatat beberapa penyebab downtime data center, di antaranya kegagalan sistem UPS (25 persen), serangan siber (22 persen), human error (22 persen) dan kegagalan generator (6 persen).

Veeam hadir dengan memiliki solusi backup dan replikasi yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan disaster recovery dan intelligent data management untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki ketersediaan data yang sangat tinggi.

Selanjutnya Veeam juga membantu perusahaan mendapatkan wawasan serta kelincahan di pasar yang sangat cepat berubah namun tetap dengan cara yang efisien.

Dengan memiliki "recovery time objective" (RTO) sebesar 96 persen lebih cepat, Veeam berhasil mengurangi waktu pemulihan dari lima jam menjadi kurang dari 30 menit.

Sehingga perusahaan dapat mengurangi potensi terjadinya kerugian finansial dan waktu, dan solusi ini pun dapat menghindari resiko kehilangan data yang terjadi setelah downtime, pemulihan terverifikasi, data leverage dan visibilitas lengkap.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2019