Kegiatan seni modern, kata dia, di Parigi Moutong, Sabtu, merupakan bagian dari sosialisasi Pemilu yang menyasar pemilih pemula.
Menurut Abdul Chair, kegiatan musik seperti itu cukup efektif sebagai upaya pemicu kesadaran masyarakat berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
Di festival tersebut, KPU akan selipkan juga seruan dan ajakan kepada masyarakat untuk hadir berpartisipasi menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di wilayah masing-masing.
Chair menjelaskan, festival musik akan melombakan jingel Pemilu sebagai lagu wajib dilaksanakan 1-2 Maret mendatang dengan persyaratan peserta umur 19-25 tahun sebagai pemilih pemula.
Dia menyebut, kegiatan tersebut sesuai instruksi KPU pusat yang masuk dalam salah satu agenda tahapan pemilu yang wajib dilaksanakan seluruh daerah ditingkat provinsi, kabupaten/kota dengan total bonus uang Rp10 juta.
Lebih lanjut Chair menjelaskan, kegiatan konser musik rencananya di helat pada 3 Maret setelah festival musik selama dua hari.
Pada konser musik Pemilu, KPU berencana akan menghadirkan salah artis ibu kota mantan vokalis band rock era 90-2.000-an untuk menghibur masyarakat Parigi Moutong.
"Kami masih berkoordinasi dengan pihak `event organizer` yang menangani kegiatan konser, semoga semua berjalan sesuai rencana, " ujarnya.
Dia berharap, melalui kegiatan kreasi anak muda dapat meningkatkan partisipasi pemilih, pada Pilkada 2018, partisipasi pemilih Parigi Moutong mencapai angka 76 persen.
Pemilu 2019, KPU pusat menarget angka partisipasi pemilih 77 persen, cukup naik satu digit meraih target ditentukan, namun KPU Parigi Moutong optimistis mampu meningkatkan angka partisipasi hingga 80 persen.
"Kami ingin melampaui target, tentu kuncinya adalah sosialisasi yang digenjot dengan melibatkan semua pihak termasuk masyarakat, " tuturnya.
Baca juga: KPU Bangka Barat sosialisasi pemilih kelompok disabilitas
Baca juga: KPU harus gencar sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2019
Pewarta: Anas Masa
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2019
