Jakarta (ANTARA News) - Mantan pemain timnas Widodo Cahyono Putro menilai kemenangan Timnas U-22 Indonesia pada Piala AFF U-22 harus dijadikan tonggak bagi pesepakbolaan nasional untuk bangkit dari kemelut yang terjadi di PSSI.

"Timnas bisa menjadi juara disaat kondisi yang tidak ideal. Makanya hasil ini harus dijadikan tonggak untuk bangkit. Kita bisa dan sudah dibuktikan," kata Widodo saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa.

Mantan asisten pelatih timnas diera Alfred Riedl ini menilai kemampuan pemain Indonesia memang bisa bersiang dengan timnas negara lain. Pihaknya berharap PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia benar-benar serius menata persepakbolaan nasional.

"Misalnya saat timnas tanding jangan sampai bentrok dengan jadwal liga. Ini jelas akan berpengaruh. Ke depan, kami harapkan bisa lebih baik lagi. Kita punya modal yang bagus (pemain)," kata Widodo menambahkan.

Selain menilai pemain Indonesia memang layak bersaing, mantan pelatih tim Bali United ini juga melihat jika pelatih Indonesia juga tidak kalah dengan pelatih asing yang selama ini menjadi tumpuan. Hal ini ditunjukkan oleh Indra Sjafri.

"Bisa dilihat dari hasil ini. Pelatih Indonesia juga bisa," kata pelatih yang tahun ini berusia 49 tahun itu.

Meski sudah bisa mempersembahkan tropi untuk Indonesia, timnas U-22 diharapkan oleh Widodo tidak cepat berpuas diri karena agenda lebih besar sudah menunggu termasuk babak kualifikasi Piala AFC U-22 bulan depan.

"Euforia boleh. Tapi semuanya harus juga memikirkan kelanjutanya. Mereka itu mau apa. Tapi saya yakin coach Indra sudah mempunyai program. Tinggal bagaimana federasi memberikan dukungan," kata mantan striker Timnas Indonesia itu.

"Waktu ke Piala AFC sudah dekat. Jadi semuanya harus disiapkan dengan baik," kata pelatih yang saat ini mengambil lisensi A Pro AFC bersama Indra Sjafri ini

Timnas U-22 Indonesia menjadi juara setelah menang 2-1 atas Thailand. Gol kemenangan Indonesia diciptakan oleh Sani Rizki dan Osvaldo Haay. Sedangkan gol dari Thailand dicetak oleh sang kapten Saringkan Promsupa.

Predikat juara ini jelas menjadi sebuah kebanggaan ditengah kemelut yang terjadi pada tubuh PSSI. Saat ini banyak petinggi maupun pelaku persepakbolaan nasional diduga terjerat kasus pengaturan skor. Beberapa petinggi bahkan sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2019