Cikampek (ANTARA News) - Sangat banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor membuat aparat kepolisian sulit melakukan pengawalan, sekalipun kendaraan yang diperuntukkan untuk mengawal mereka sudah disiapkan oleh kepolisian setempat. Akibatnya, dalam pemantauan ANTARA News, di Cikampek, Kamis, banyak kendaraan yang dikhususkan untuk mengawal pemudik bersepeda motor itu tidak dimanfaatkan dan hanya diparkir di hampir setiap pos Aju sepanjang jalur mudik. Di sepanjang jalur utama Karawang, jalur pantura hingga daerah perbatasan Karawang-Subang tidak terlihat pemudik bersepeda motor yang dikawal polisi. Hal itu tidak terlihat sejak H-7 atau Sabtu (6/10) lalu. Sebaliknya, para pemudik yang berangkat secara rombongan dari Jakarta itu tanpa ada kawalan dari aparat kepolisian. Baik itu berangkat melalui club motor atau secara perseorangan, sejak H-7 sampai H-2 ini tidak terlihat di jalur Karawang hingga Pantura pemudik bersepeda motor yang dikawal oleh aparat kepolisian. Akibatnya, banyak pemudik bersepeda motor yang jatuh karena menyerempet bus, median jalan, dan berbagai kejadian lainnya. Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Dade Achmad mengatakan, jumlah pemudik bersepeda motor itu begitu banyak, jadi sangat sulit dilakukan pengawalan. Pengawalan itu sendiri, pada awalnya bertujuan agar para pemudik bersepeda motor tertib dan patuh terhadap rambu-rambu lalu lintas. "Kami bukan tidak pernah mencoba untuk melakukan pengawalan pemudik bersepeda motor, tapi susah karena jumlahnya yang sangat banyak. Pernah dari rombongan motor diberhentikan untuk selanjutnya dilakukan pengawalan, hanya sebagian kecil saja yang mau dikawal," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007