Yogyakarta (ANTARA News) - Iring-iringan umat Islam yang mengikuti takbir keliling meramaikan jalan-jalan di kota Yogyakarta pada Kamis malam untuk menyambut kedatangan Hari Raya Idul Fitri 1428 H yang oleh Ormas Islam Muhammadiyah ditetapkan jatuh pada 12 Oktober 2007. Kegiatan takbir keliling yang terlihat paling semarak adalah di wilayah Kecamatan Mantrijeron dan di kawasan dalam Keraton Kasultanan Yogyakarta, terutama di sekitar kompleks Masjid Kauman. Takbir keliling di Kecamatan Mantrijeron melibatkan ribuan umat Islam yang didominasi oleh anak-anak dengan berbagai atribut seperti lampion aneka bentuk dan warna, bendera merah putih, obor, bahkan dimeriahkan dengan permainan marching band. Panjangnya iring-iringan peserta takbir keliling tersebut menyebabkan kemacetan di sepanjang Jalan DI Panjaitan, beberapa personil dari kepolisian terlihat berusaha mengatur arus lalu lintas di jalan tersebut. "Acara gema takbir ini diikuti oleh umat Islam dari seluruh kelurahan di Kecamatan Mantrijeron, dan masing-masing kelurahan akan dinilai penampilannya, sehingga setiap rombongan berusaha menggemakan takbir sebaik dan sekreatif mungkin," kata salah satu peserta takbir keliling, Restu. Sedangkan takbir di kompleks Masjid Kauman diselenggarakan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang diikuti oleh AMM dari beberapa masjid dan daerah di kota Yogyakarta. Selain itu, beberapa masjid yang berada di dalam kompleks keraton juga terlihat ramai oleh gema takbir dan jalan-jalan di dalam kompleks tersebut diwarnai oleh kegiatan takbir keliling. Rombongan yang mengumandangkan gema takbir di jalan-jalan Kota Yogyakarta menggunakan berbagai alat transportasi, di antaranya becak, mobil, sepeda motor, sepeda "onthel", namun sebagian besar hanya dengan berjalan kaki. Sementara itu, terjadi kemacetan lalu lintas dengan antrian kendaraan bermotor yang panjang terjadi di kawasan Ngampilan, tepatnya di Jalan KH Wahid Hasyim akibat iring-iringan pawai takbir keliling. Kemacetan juga terjadi di Jalan Malioboro akibat banyaknya kendaraan bermotor yang didominasi oleh kendaraan warga yang melakukan aktivitas belanja di kawasan tersebut. Arus lalu lintas di beberapa ruas jalan terlihat tidak dijaga oleh aparat kepolisian sehingga lalu lintas yang tergolong padat menjadi semrawut, terutama di beberapa titik persimpangan, sehingga sempat terjadi insiden kecelakaan di Jalan KH Wahid Hasyim. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007