Padang Aro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 347 bangunan rusak ringan hingga berat akibat dua gempa yang melanda daerah itu pada Kamis.

"Berdasarkan hasil pendataan hingga pukul 12.00 WIB tercatat 343 rumah warga di tiga Kecamatan rusak ringan hingga berat ditambah empat fasilitas umum," kata Sekretaris BPBD Solok Selatan Sumardianto, di Padang Aro.

Dia mengatakan, kerusakan rumah warga paling banyak di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo sebanyak 168 unit dengan rincian rusak berat 21 unit, rusak sedang 42 unit dan rusak ringan 106 unit.

Selanjutnya di Nagari Sungai Kunyit Barat rusak berat satu unit, rusak sedang dan rusak ringan masing-masing 50 unit.

Seterusnya Nagari Talunan Maju rusak berat tujuh unit dan rusak sedang 23 unit ditambah satu tempat ibadah dan satu fasilitas kesehatan.

Kemudian di Kecamatan Sangir Batang Hari terdapat rumah rusak ringan 30 unit di Ranah Pantai Cermin.

Sedangkan di Kecamatan Sangir Jujuan tiga rumah rusak sedang dan 11 unit rusak ringan serta satu unit sekolah juga terdampak.

Korban luka-luka akibat gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terus bertambah dan hingga Kamis siang telah mencapai 48 orang.

"Mereka kami rawat di tiga puskesmas, dan satu orang kami rujuk ke RSUD Muaralabuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman.

Ia merinci warga yang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah saat gempa terjadi yang dirawat di empat puskesmas meliputi Puskesmas Mercu 35 orang, Puskesmas Abai 3 orang, Puskesmas Talunan 2 orang dan Puskesmas Bidar Alam 2 orang.

Ia mengatakan sebagian besar luka yang dialami warga diakibatkan tertimpa reruntuhan bangunan. "Seperti di kepala. Bahkan ada satu warga yang kepalanya harus mendapatkan 12 jahitan," ujarnya.

Baca juga: Gempa susulan 5,2 SR kembali goyang padang
Baca juga: Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar dilanda gempa 4,1 SR
 

Pewarta: Syahrul Rahmat dan Erik Ifansya Akbar
Editor: Dewanti Lestari
COPYRIGHT © ANTARA 2019