Kediri (ANTARA News) - Suhu danau kawah Gunung Kelud yang berada di ketinggian 1.114 meter dari permukaan laut itu, Jumat siang, kembali naik. Data yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, suhu air danau kawah mencapai 37,2 derajat celsius pada kedalaman 15 meter, 36,4 derajat celsius di kedalaman 10 meter, dan 35,0 derajat celsius pada bagian permukaan dengan produksi gas CO2 mencapai 344 ton per hari. "Dibanding enam jam sebelumnya memang ada peningkatan, kendati tidak signifikan," kata Kepala Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Kristianto, saat ditemui di PPGA Kelud. Ia menyebutkan, pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, suhu air danau kawah 37,1 derajat celsius (15 meter), 36,3 derajat celsius (10 meter), dan 34,7 derajat celsius (permukaan). Suhu air danau kawah pada Jumat siang juga lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya, yakni 37,1 derajat celsius (15 meter), 36,2 (10 meter), dan 34,3 derajat celsius (permukaan). Namun demikian, menurut Kristianto, peningkatan suhu air danau kawah itu bukan satu-satunya parameter gunung berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut yang berada di perbatasan Kediri-Blitar-Malang itu, akan meletus dalam waktu dekat. Apalagi pada enam jam terakhir hanya terjadi dua kali gempa vulkanik dan dua kali gempa tektonik. Sudah tiga hari terakhir ini tidak terjadi gempa tremor yang merupakan salah satu pertanda adanya peningkatan aktivitas magmatik dari dalam kawah yang cukup signifikan. "Sampai sekarang status Gunung Kelud masih tetap Siaga dan belum ada perubahan," kata pengawas gunung api di wilayah Pulau Maluku dan Pulau Sulawesi yang ditugaskan PVMBG Bandung untuk menggantikan posisi Umar Rosadi sebagai Kepala Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, untuk sementara waktu itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007