Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla mengatakan selain melakukan silaturahmi dalam rangka Halal Bi Halal 1428 H dengan Warga Muhammadiyah pertemuan dengan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga bicarakan pemberdayaan ekonomi masyarakat. "Selain silaturahmi, sekaligus digunakan untuk pembicaraan masalah kenegaraan," kata Wapres seusai bersilaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Jumat. Menurut Wapres dalam pertemuan selama 75 menit tersebut, dibicarakan soal kemungkinan penyatuan pelaksanaan Idul Fitri di masa-masa mendatang. Selain itu, tambahnya, juga membicarakan soal pemberdayaan ekonomi masyarakat. "Jadi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sepakat untuk kembangkan kapasitas UKM dan kemudian perbankan nasional akan berikan bantuan dananya," kata Jusuf Kalla. Untuk itu, tambahnya, akan dilakukan pembicaraan lanjutan antara Muhammadiyah dan NU untuk bekerja sama dalam pemberdayaan ekonomi umat tersebut. Sementara Din Syamsuddin mengatakan merasa sangat terhormat dengan kehadiran Wapres Jusuf Kalla. "Ini merupakan suatu kehormatan bagi seluruh warga Muhammadiyah se Indonesia," kata Din. Din mengakui bahwa Wapres Jusuf Kalla merupakan sosok yang sangat simpatik dan pemimpin yang mengayomi serta memiliki kecenderungan untuk melakukan rekonsiliasi. "Beliau sangat getol mempersatukan baik NU maupun Muhammadiyah, dan kami sepakat NU-Muhammadiyah akan bertemu dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Din. Menyangkut perbedaan pelaksanaan Idul Fitri, Din meminta masyarakat tidak mempersepsikan antara NU dan Muhammadiyah saling berhadap-hadapan. "Seyogyanya hal itu tidak perlu dibesar-besarkan," kata Din Menurut Din, persatuan Umat Islam tidak berarti harus seragam, namun kemajemukan atau kebhinnekaan juga merupakan persatuan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007