Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para Kepala Daerah aktif mengembangkan budaya silaturahmi dengan warga, terutama saat perayaan Idul Fitri. "Ini serba-serbi silaturahmi yang diharapkan dapat juga dilakukan kepala daerah seperti Gubernur, Bupati, Walikota," kata Presiden saat "Open House" Lebaran di kediaman pribadi di Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Minggu. Presiden menjelaskan kegiatan seperti ini juga efektif menjembatani antara pemimpin dan warga sekaligus mendengarkan suara rakyat. Pada kegiatan silaturahmi kali ini, setidaknya sekitar 3.500 orang tamu datang secara bergiliran ke rumah Presiden, sejak dibuka pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB. Antusias warga sukup tinggi. Sejak pukul 07.00 WIB tamu sudah memasuki kompleks perumahan meski baru dibuka tiga jam kemudian. "Itulah rakyat kita, spontan dan tulus menyampaikan unek-uneknya. Tentu kita berusaha membantu, kalau tidak bisa langsung ya ditangani staf," kata Presiden, menerangkan banyak tamu yang menyampaikan pesan saat bersalaman satu per satu. "Banyak yang disampaikan warga itu yang benar, walaupun ada juga yang tidak benar, sehingga kita harus cek. Dalam suasana `halal bi halal` ini patut bagi warga yang memiliki kelebihan harta membantu saudara-saudara yang tidak punya," ujar Presiden. Bagi pemimpin di daerah, kata Presiden, hal itu penting untuk dapat menyerap aspirasi atau suara rakyat yang dipimpinnya. Ia menceritakan banyak warga yang mendoakan dirinya agar tetap sehat dan tegar dalam memimpin bangsa ini. "Saya terharu mendengar rakyat seperti ini. Saya katakan, Ibu semoga juga demikian dan sehat selalu," ujar Presiden Yudhoyono. Beragam pengaduan masyarakat, seperti belum diangkat jadi guru tetap, juga yang melapor dizalimi aparat. Kepada mereka Presiden Yudhoyono meminta agar tetap bersabar dan mengikuti proses yang ada. Bagi yang masalahnya berat, diminta menuliskan surat agar bisa dipelajari oleh Presiden atau staf. Terhadap rakyat yang benar-benar membutuhkan bantuan, Presiden mengatakan akan langsung membantu dalam misi kemanusiaan. Menurut Kepala Biro Pers dan Media Istana, DJ Nachrowi, setiap tahun pada penyelengaraan "Open House", pihak kepresidenan menyediakan staf khusus yang akan mendengarkan dan mencatat keluhan warga masyarakat. "Ini kemudian ditindaklanjuti, ada kaki palsu, ada yang butuh uang ya di bantu," kata Nachrowi, tanpa merinci jumlah uang bantuan yang dimaksud. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007