Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Fauzi Ikhsan memperkirakan inflasi tahunan (yoy) pada Oktober ini naik tipis menjadi tujuh persen dibandingkan bulan September, yang mencapai 6,9 persen atau 0,8 persen inflasi bulanan (mtm) pada September. "Faktor Lebaran masih menjadi pendorong utamanya," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu. Menurut dia, kenaikan harga-harga sejak Ramadhan masih akan berlanjut beberapa waktu setelah Lebaran. "Karena masih banyaknya uang yang dimiliki masyarakat untuk dibelanjakan," katanya. Sementara itu, Ekonom Ryan Kiryantono memperkirakan pada inflasi pada Oktober ini turun dibandingkan Inflasi September. "Saya duga inflasi Oktober ini sedikit lebih rendah dari inflasi bulanan September yang 0,8 persen. Inflasi Oktober berkisar 0,5-0,7 persen karena faktor musiman Lebaran," katanya. Ryan menambahkan penurunan inflasi karena puncak kenaikan harga adalah menjelang Lebaran, setelah Lebaran harga-harga akan turun. Ryan mengatakan inflasi pada Oktober lebih didorong oleh kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan individu, karena masih adanya keinginan masyarakat untuk membelanjakan uangnya. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan inflasi pada tiga bulan terakhir 2007 bakal lebih rendah daripada tiga bulan terakhir ini karena berakhirnya efek musiman, sehingga target 6 plus minus 1 persen pada akhir tahun bakal tercapai. "Puncaknya kemarin memang muncul pada Agustus dan September. Pada Oktober mungkin separuh-separuh dari sisi dampaknya. Jadi tekanan dari sisi permintaan dan kenaikan bersifat musiman, misalnya biaya pendidikan tentunya tidak muncul lagi. Secara logika, sesudah kuartal ketiga ini, tekanannya mungkin lebih rendah," kata Menkeu di Jakarta, Sabtu. Meski demikian, pihaknya akan tetap mewaspadai dua peristiwa penting pada akhir tahun nanti, yaitu Hari Natal, dan Tahun Baru, dimana kemungkinan terjadi peningkatan permintaan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, mengatakan pihaknya mencatat adanya kenaikan harga yang terjaga dan tidak melonjak, bahkan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan Oktober ini. "Inflasi ada, tetapi mudah-mudahan tidak sebesar bulan kemarin. Harga beras tidak naik, minyak goreng turun, yang naik malah harga daging. Harus diingat, hitungan inflasi itu bulanan. Statistik akan menghitung secara rata-rata," katanya. Secara year on year, Rusman menambahkan, inflasi juga bakal lebih rendah karena pada tahun lalu Oktober justru menjadi bulan menjelang Lebaran. "Jadi kalau nanti, inflasi Oktober lebih rendah dari bulan lalu, inflasi year on year juga akan turun dari 6,95 persen (inflasi year on year September-red)," katanya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2007