Timika (ANTARA) - Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, Papua hingga kini masih menemukan dan menangani pasien penderita gizi buruk dan gizi kurang sehingga membutuhkan peran serta dan dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan derajat kesejahteraan warga asli di wilayah itu.

Wakil Direktur bidang pelayanan RSMM Timika, Dr Theresia Nina N di Timika, Rabu, mengatakan penderita gizi buruk dan gizi kurang tidak saja merupakan pasien rujukan dari kabupaten sekitar Mimika, tetapi juga warga setempat.

"Masih relatif banyak. Intinya masih ada kasus gizi kurang, gizi buruk juga masih ada," kata Theresia.

Pihak RSMM Timika selama ini menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Mimika dalam hal penyediaan mineral mix atau larutan elektrolit dan Susu F75 yaitu cairan dan makanan untuk stabilisasi penderita gizi buruk atau gizi kurang.

Menurut Theresia, penderita gizi buruk yang berobat ke RSMM Timika rata-rata merupakan warga lokal dari tujuh suku, bahkan ada pasien rujukan dari kabupaten tetangga seperti Asmat.

"Dari Timika ada, dari luar Timika juga ada. Ini sangat disayangkan sekali," katanya.

Saat ini satu pasien rujukan dari Kabupaten Asmat diduga mengalami gizi buruk tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika.

Pasien bernama Korneles Bokowi, berusia 5 tahun asal Kampung Amaru, Distrik Derkumu, Asmat itu sudah tiga pekan dirawat di RSUD Mimika sejak Februari.

Meski begitu, pihak RSUD Mimika enggan memberikan penjelasan tentang status dan kondisi pasien Korneles.

Ayah Korneles, Imanuel Bokowi menuturkan bahwa anaknya sempat dirawat selama satu bulan di RSUD Asmat dan divonis gizi buruk oleh tim medis di RSUD Asmat.

Hasil diagnosa pihak RSUD Mimika menyimpulkan bahwa pasien Korneles menderita sakit paru-paru dan telah menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan dari paru-parunya pada Rabu (27/2). 

Baca juga: Presiden minta Bupati Asmat perhatikan gizi anak
Baca juga: DPRD pertanyakan program gizi Kabupaten Raja Ampat
Baca juga: Tim Kemenkes rekomendasikan rumah gizi untuk Papua

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2019