Washington (ANTARA News) - Petugas perawatan anak-anak, pembantu perawat rumahan dan orang lain yang menyediakan jasa pribadi memiliki angka depresi tertinggi di kalangan pekerja di AS, demikian suatu survei baru yang disiarkan Senin. Jajak pendapat tersebut mendapati bahwa 10,8 persen pekerja jasa dan perawat pribadi dan 10,3 persen pekerja penyaji dan penyiap makanan --keduanya biasanya merupakan pekerjaan dengan upah rendah-- mengalami salah satu babak depresi utama dalam setahun terakhir, kutip Reuters. Karir yang tak terlalu menimbulkan depresi tampaknya terletak di bidang arsitektur, rekayasa, sains dan di sektor instalasi, pemeliharaan dan bidang perbaikan, demikian hasil survei dari "Substance Abuse and Mental Health Services Administration" (SAMSHA). "Data gabungan dari 2004 sampai 2006 menunjukkan bahwa angka rata-rata tahunan 7 persen pekerja waktu-penuh yang berusia 18 hingga 64 persen mengalami babak depresi utama dalam setahun terakhir," demikian antara lain isi laporan itu. Babak depresi utama ditetapkan sebagai "suatu masa dua pekan atau lebih. Selama itu terjadi lah depresi atau hilangnya keinginan atau kesenangan dan sedikitnya empat gejala lain yang mencerminkan perubahan fungsi, seperti gangguan tidur, makan, energi, konsentrasi dan citra-diri". Depresi adalah suatu penyakit kejiwaan pada otak, tapi kondisi individu seseorang dapat mempengaruhi kuat dan seringnya kondisi semacam itu. Obat dan penyuluhan dapat membantu. SAMSHA menggunakan data dari National Survey of Drug Use, yang melibatkan wawancara dengan lebih dari 60.000 orang. Survei depresi SAMSHA dipusatkan pada pekerja yang berusia 18 sampai 64 tahun. "Meskipun angka depresi lebih tinggi di kalangan pekerja paruh-waktu dan pengangguran, 52,4 persen orang dewasa yang melaporkan serangan depresi selama satu tahun terakhir adalah pekerja waktu-penuh. Pekerja semacam itu terdiri atas lebih dari separuh penduduk dewasa," katanya. "Depresi memerlukan tebusan mahal dari pekerja dan dari majikan mereka, sehingga membuat tempat kerja AS harus mengeluarkan sebesar 36,6 miliar dolar AS per tahun karena kehilangan produksi," kata Administrator SAMSHA Terry Cline dalam suatu pernyataan. "Penyaringan depresi, jangkauan dan peningkatan perawatan dapat meningkatkan produktivitas, menekan biaya bagi majikan, dan meningkatkan kualitas hidup bagi perorangan dan keluarga mereka." Laporan itu mendapat angka depresi berikut berdasarkan kategori pekerjaan: -Perawatan pribadi (10,8 persen) -Penyajian dan penyiapan makanan (10,3 persen) -Layanan sosial dan masyarakat (9,6 persen) -Praktisi kesehatan dan teknis (9,6 persen) -Seni, perancang, olah raga dan media (9,0 persen) -Pendidikan, pelatihan dan perpustakaan (8,7 persen) -Keuangan dan penjualan (6,7 persen) -Hukum dan angkutan (6,4 persen) -Manajemen (5,8 persen) -Pertanian, perikanan dan kehutanan (5,6 persen) -Konstruksi dan pertambangan (4,8 persen) -Instalasi, pemeliharaan, perbaikan (4,4 persen) -Kehidupan, fisik dan ilmu sosial (4,4 persen) -Rekayasa, arsitektur, peneliti (4,3 persen). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007