Jerusalem (ANTARA News) - Seorang Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) dalam suatu wawancara dengan BBC yang disiarkan Senin (15/10) mengemukakan bahwa dirinya akan mendesak badan dunia itu keluar dari Kuartet Timur Tengah (Timteng), kecuali keempat penjaga perdamaian kawasan itu menangani masalah HAM Palestina. "Dalam laporan paling akhir saya kepada Sidang Majelis Umum, yang akan saya sampaikan akhir bulan ini, saya akan menyarankan, agar Sekretaris Jenderal menarik PBB ke luar dari Kuartet, jika Kuartet gagal menangani situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina," kata John Dugard kepada BBC. Dugard adalah utusan PBB urusan HAM bagi wilayah Palestina, dan pensiunan profesor hukum internasional dari Afrika Selatan. Kuartet terdiri atas Uni Eropa (UE), Rusia, PBB dan Amerika Serikat (AS). Dugard mengatakan, PBB tak memperoleh manfaat dengan tetap menjadi anggota Kuartet, dan organisasi tersebut sangat dipengaruhi oleh AS. "Setiap kali saya berkunjung, situasi kelihatannya bertambah parah. Sekali ini, saya sangat terenyuh oleh perasaan tanpa harapan di kalangan rakyat Palestina," katanya. Dugard menyatakan, kondisi itu ditimbulkan oleh dampak pelanggaran HAM yang menghancurkan, dan sebagaimana dikutip oleh BBC, terutama pembatasan Israel atas kebebasan bergerak rakyat Palestina. Ia menyebut reaksi Israel terhadap ancaman keamanan sangat tidak sesuai. Dalam satu laporan yang disiarkan Februari lalu, Dugard membuat persamaan antara pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan apartheid. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007