Kediri (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memerintahkan tiga pemerintah daerah di Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk segera mengungsikan warganya menyusul peningkatan status Gunung Kelud dari Siaga (Level III) ke Awas (Level IV). "Kami sudah memerintahkan tiga pemerintah daerah untuk segera mengungsikan warganya yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari danau kawah, mulai sekarang juga," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Kristianto, Selasa malam. Sebelum menuju ke tempat pengungsian, warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I diminta untuk menutup tempat-tempat penampungan air dan sumber air lainnya, agar tidak sampai terkena hujan abu dan lontaran material vulkanik lainnya. Ia memperkirakan, tidak akan lama lagi gunung berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut di perbatasan Kediri-Blitar-Malang itu akan meletus. "Kami tidak bisa memastikan kapan waktunya, tapi tanda-tanda akan meletus sudah semakin tampak jelas," katanya dalam pemantauan aktivitas Gunung Kelud di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Kristianto menjelaskan, keputusan meningkatkan status Gunung Kelud itu didasarkan pada beberapa hasil pengamatan sejak pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Dalam rentang waktu tujuh jam itu, Gunung Kelud mengalami 306 kali gempa vulkanik dangkal, empat kali gempa tremor, dan empat kali gempa vulkanik. Selain itu, dalam rentang waktu tersebut, suhu air danau kawah Gunung Kelud terpantau 37,8 derajat celsius di kedalaman 15 meter, 37,1 derajat celsius di kedalaman 10 meter, dan 35,2 derajat celsius pada bagian permukaan. Sejak 27 Agustus 2007, aktivitas Gunung Kelud terpantau meningkat, kemudian pada 11 September 2007 PVMBG Bandung menetapkan statusnya dari Aktif Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) setelah suhu permukaan danau kawah mencapai 33 derajat celsius. Lalu sejak 29 September dinaikkan lagi menjadi Siaga (Level III) setelah aktivitas kegempaannya meningkat disertai dengan meningkatnya temperatur permukaan danau kawah yang mampu menghasilkan kadar karbondioksida (CO2) hingga mencapai 344 ton per hari. Dua hari setelah lebaran (H+2) ini, aktivitas Gunung Kelud terus mengalami peningkatan yang berarti, sehingga secara resmi statusnya dinaikkan ke level tertinggi, yakni Awas. Selama abad XX Gunung Kelud tercatat lima kali meletus dan terakhir kali terjadi pada 10 Februari 1990 yang menewaskan 34 orang.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007