Toulouse (ANTARA News) - Setelah terlambat 18 bulan, Airbus A380 Superjumbo, yang dipesan Singapore Airlines, akhirnya lepas landas pada Rabu atau Selasa Malam waktu setempat dari markas Airbus di Toulouse Perancis Selatan, ke "rumah baru"nya di Singapura. Pesawat sepanjang 73 meter tersebut diawaki para kru Singapore Airlines, termasuk pilot dan teknisi, dan dijadwalkan melakukan penerbangan komersial pertama pada 25 Oktober dari Singapura ke Sydney. Lelang tiket penerbangan perdana yang dilakukan melalui internet menghasilkan 1,3 juta dolar AS untuk amal. Seorang pembeli misterius, yang rela mengeluarkan 100.000 dolar AS hanya untuk satu tiket terungkap pada Senin (15/10), yaitu seorang pengusaha via internet asal Inggris yang ingin turut ambil bagian dalam penerbangan sejarah itu. Keterlambatan pengiriman jet yang dapat membawa 853 penumpang disebabkan masalah produksi yang dianggap mencoreng perusahaan Eropa pesaing Boeing Co. itu Masalah serius tersebut terkait dengan pemasangan kabel di setiap sisi pesawat dan pejabat Airbus mengakui mereka "telah meremehkan kompleksitas pesawat tersebut." Kurangnya kerja sama antara teknisi Perancis dan Jerman juga dijadikan kambing hitam sehingga mereka terpaksa melakukan restrukturisasi untuk mem-PHK-kan 10.000 pekerja. Meski A380 mampu membawa lebih dari 800 penumpang, Singapore Ailines hanya memasang 471 kursi dan memberi ruang yang lebih lapang bagi penumpang kelas bisnis dan "first class" Ada 12 "kursi" eksekutif berukuran besar yang dilengkapi dengan TV berukuran 58 cm. Kursi-kursi eksekutif itu dihargai 40-80 persen lebih mahal dari kursi "first class" Boeing 747. Harganya berkisar 8.000 euro atau 1.000 euro untuk satu jam penerbangan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007