Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro meminta semua pihak agar melakukan penghematan energi, guna menyikapi kenaikan harga minyak dunia sekarang ini. "Kecenderungan harga minyak yang terus naik sekarang ini harus disikapi dengan penghematan konsumsi energi di semua sektor, mulai dari industri, transportasi, rumah tangga, hingga listrik," katanya di Jakarta, Rabu. Selain itu, lanjut Purnomo, kenaikan harga minyak dunia yang kini mendekati 90 dolar AS per barel harus dibarengi dengan lebih agresif memakai energi alternatif menggantikan bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, berdasarkan pengalaman krisis harga minyak yang lalu, negara-negara yang mampu bertahan melewati masa-masa itu dikarenakan mereka telah menerapkan kedua hal itu. "Selain juga negara-negara itu melakukan kebijakan harga, yang untuk hal ini tampaknya masih sulit dilakukan di Indonesia," katanya. Bagi sektor migas, kenaikan harga minyak dunia di samping meningkatkan pendapatan migas juga menyebabkan kenaikan nilai subsidi BBM dan dan listrik, tambahnya. Dirjen Migas Departemen ESDM, Luluk Sumiarso, mengatakan pemerintah akan mencermati kenaikan harga minyak dunia tersebut, sebelum melakukan perubahan asumsi APBN. Patokan harga minyak dalam APBN Perubahan 2007 ditetapkan sebesar 60 dolar AS per barel. Sementara, harga minyak jenis "light sweet" kontrak New York untuk pengiriman Nopember 2007 mencapai 87,01 dolar AS per barel dan jenis Brent di London mencapai 83,57 dolar AS per barel. (*)

Pewarta: bwahy
COPYRIGHT © ANTARA 2007