Cirebon (ANTARA News) - Sunarto (15) dan keponakannya, Muhamad Zakaria (11) alias Amat, dua bocah Cirebon yang hilang pada Minggu (14/10), ternyata berhasil melepaskan diri dari jeratan seorang penculik di Jakarta. Kedua bocah itu kembali tiba di rumahnya di Blok Sigeblak, Desa Cempaka, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa (16/10) tengah malam sekitar pukul 22.30 WIB. Tangisan kegembiraan meledak begitu pintu rumah mereka terbuka dan kabar itu membuat puluhan tetangga berdatangan ikut memberikan kegembiraan. Kedua bocah korban penculikan kepada wartawan yang mendatangi rumahnya menuturkan, pada Minggu siang mereka dibawa seorang pria bertubuh pendek gemuk dan berkulit hitam ke Jakarta dengan menggunakan kereta api dan turun di Stasiun Senen, Jakarta. Semua itu bermula saat keduanya ditepuk pundaknya oleh pelaku di Jalan Karanggetas, Kota Cirebon lalu disodorkan sebuah jeruk, setelah itu mereka meneruti semua kemauan pelaku. "Saat itu kami pulang dari rumah nenek di Jl Siliwangi Kota Cirebon. Kami berencana pergi ke Mall Yogya Lama. Tapi, saat berada di Jalan Karanggetas tiba-tiba ada yang menepuk pundak saya, dan memberi sebuah jeruk," kata Sunarto yang masih ingat kejadian serta wajah pelaku. Mereka sempat tersadar setelah berada di atas kereta api, namun pelaku mencengkram erat tangan dan meminta mereka terus ikut ke Jakarta sehingga mereka baru menyadari sedang berada di tangan penculik. Dari Stasiun Senen mereka melanjutkan perjalanan dengan kereta listrik setelah itu turun di sebuah stasiun dan diinapkan di sebuah mesjid setelah keesokan harinya dibawa ke sebuah rumah kosong. "Saat itu tangan kami dipegang erat agar tidak kabur. Malahan kami sempat ditampar karena selalu tanya mau dibawa kemana," katanya Sunarto mengungkapkan, pada Selasa pagi, mereka berencana kabur karena merasa kelaparan dan takut disiksa pria itu, namun belum ada kesempatan. Baru pada Selasa siang, kesempatan muncul setelah penculik yang kehabisan pulsa kemudian pergi ke sebuah wartel yang tidak jauh dari rumah kosong itu. "Begitu pelaku masuk wartel, kami berdua langsung lari dari rumah kosong itu. Kami sempat nanya kepada warga ternyata kami berada di daerah Tanggerang," katanya. Dari seorang warga, mereka mendapat uang Rp10 ribu dan berhasil mencapai Stasiun Pasar Senen Jakarta dengan menggunakan angkot dan bus. Mereka nekad menaiki KA Senja ekonomi jurusan Jakarta-Jogja dan tiba di Stasiun Parujakan sekitar pukul 22.00 WIB mereka berhasil sampai di Stasiun KA Perujakan Cirebon dan berjalan menuju rumahnya. "Saat kami berjalan pulang, tiba-tiba ada Atung, tetangga saya yang langsung membawa kami pulang," ujarnya. Dengan cerita Sunarto, maka semakin jelas bahwa mereka termasuk salah satu korban sindikat penculikan anak-anak yang berkeliharan di sejumlah kota kecil termasuk Cirebon. Sunarto dan keponakannya sempat dilaporkan hilang saat jalan-jalan di Grage Mall Kota Cirebon, namun rupanya mereka berpisah dari 10 temannya di Grage Mall untuk pergi ke Pusat Perbelanjaan lain, dan akhirnya menjadi korban penculikan. Ma`ruf, ayah dari Zakaria, sempat melaporkan kasus itu ke Polresta Cirebon, pada Selasa kemarin setelah keduanya sudah dua hari tidak juga pulang ke rumah dan tidak ada di rumah familinya yang lain. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007