Surabaya (ANTARA News) - Kantor SAR Surabaya kini telah siap melakukan evakuasi korban lewat udara, jika Gunung Kelud (1.731 mdpl) yang kini statusnya Awas (Siaga Level IV) betul-betul meletus, dengan menyiagakan sedikitnya lima helikopter dari berbagai jenis. "Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Sosial Pemprov Jatim untuk kesiapan itu, termasuk antisipasi untuk penerjunan (droping) bantuan makanan dan obat-obatan ke daerah yang terisolir," kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Kolonel Laut (P) Trikora Hardjo, kepada ANTARA di Surabaya, Kamis. Dijelaskannya, selain lima helikopter milik SAR dan TNI AL itu, pihaknya juga menyiapkan 24 anggotanya dengan dibantu potensi tenaga SAR dari Trenggalek 20 orang, Lanudal Juanda 30 orang serta tenaga lain dari Jember dan Lumajang. "Ada sekitar 100 personel yang sudah siap bergerak, jika Gunung Kelud betul-betul meletus," kata perwira menengah tiga melati yang sehari-hari juga menjabat Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda itu. Menurut dia, setiap hari pihaknya selalu mengerahkan helikopter untuk memantau situasi dari udara. Kalau sebelumnya pemantauan dikonsetrasikan ke daerah Kediri, maka saat ini juga sudah diarahkan ke Blitar. "Di Blitar, tim kami sudah mengadakan survei ke radius 10 kilometer dari Gunung Kelud untuk mencari titik-titik yang mungkin bisa digunakan sebagai tempat pendaratan helikopter untuk kepentingan evakuasi," katanya. Menurut dia, hasil pemantauan terakhir menunjukkan bahwa kondisi kawah Gunung Kelud masih sulit dilihat, karena pilot helikopter tim SAR Surabaya tidak berani terbang terlalu dekat ke arah kawah yang berkabut. "Selain berkabut, sehingga menyulitkan pemantauan, saat ini angin juga bertiup kencang, sehingga membahayakan jika pilotnya memaksakan diri mendekat ke kawah," katanya menjelaskan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007