Bandung (ANTARA News) - Sesosok mayat pemuda tidak dikenal ditemukan tergantung di pohon Nangka pinggir jalan tol Padaleunyi, tepatnya KM 4 tidak jauh dari pintu Tol Baros I, Kota Cimahi, Jabar, Kamis siang sekitar pukul 11.30 WIB. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh Asep (32), seorang pencari rumput, yang menduga korban tewas karena bunuh diri, karena di tubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Diperkirakan korban meninggal tiga hari yang lalu dan tergantung dengan tali rafia warna biru. Temuan mayat tanpa identitas tersebut berawal ketika Asep tengah mencari rumput di sekitar TKP yang jaraknya sekitar 500 meter menjelang pintu Tol Baros I, Kota Cimahi. Saat itu dirinya hendak menyulut rokok dan meminjam korek kepada seseorang yang terlihat di balik semak-semak. Ketika didekati, Asep terkejut dengan apa yang ditemukannya. Pasalnya, orang yang tadinya hendak dipinjami korek api ternyata sesosok mayat yang tergantung di pohon Nangka. "Saya tidak menyangka, saya kira ia seseorang yang tengah berteduh di kerimbunan pohon. Saat saya dekati, ternyata dia sudah meninggal dan tergantung," ucapnya. Menurut saksi, dirinya langsung berteriak ketakutan, dan di saat bersamaan sebuah mobil patroli jalan tol melintas dan melihat saksi berteriak. "Untung ada petugas jalan tol melintas, saya lapor saja pada mereka," ucapnya. Kondisi mayat kurus kering tersebut memakai celana katun biru dongker dengan kemeja warna biru. Lelaki yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahun tersebut tergantung dengan menggunakan tali rafia. Menurut penyidik Polresta Cimahi, kematian korban murni karena bunuh diri. "Korban murni bunuh diri, tidak ada tanda-tanda penganiayaan yang menyebabkan kematiannya," kata Kapolresta Cimahi AKBP Wahyono didampingi Kasat Reskrim AKP Arif Fajarudin. Terkait baru ditemukannya korban pada hari ketiga dikarenakan tubuh korban terhalang kerimbunan pepohonan sekitar. "Mungkin petugas tol juga tidak melihat karena lokasi ditemukannya itu ditutupi semak-semak dan kerimbunan pohon," kata polisi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007