Solo (ANTARA) -
Pemerintah akan memudahkan masyarakat mengakses Perguruan Tinggi dengan memanfaatkan pembelajaran berbasis teknologi informasi.

"Saat ini UNS dan sejumlah perguruan tinggi lain di Indonesia sudah menggunakan 'online learning'. Kemenristek sudah mendorong bahkan untuk menggunakan 50 persen pembelajaran jarak jauh tidak perlu izin," kata Direktur Jenderal Pengajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI Ismunandar pada acara puncak Dies Natalis ke-43 UNS di Auditorium UNS di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Ia mengatakan teknologi informasi merupakan salah satu tantangan dalam pendidikan dalam melakukan inovasi. Ia berharap dengan upaya tersebut angka partisipasi kasar penduduk Indonesia yang mengakses perguruan tinggi dapat meningkat.

Berdasarkan data, dikatakannya, saat ini angka partisipasi kasar Indonesia untuk jumlah penduduk usia kuliah di kisaran 19-23 tahun yang berkesempatan atau berkemungkinan mengikuti pendidikan tinggi baru 34 persen.

"Angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan tetangga-tetangga kita (negara lain, red) yang sudah hampir 90 persen. Padahal kita dikaruniai jumlah penduduk yang besar atau disebut dengan bonus demografi," katanya.

Terkait hal itu, dikatakannya, menjadi tugas bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia melalui pendidikan tinggi.

"Kami di Kemenristekdikti menargetkan lima tahun ke depan angka partisipasi kasar meningkat menjadi 50 persen. Ini merupakan tugas yang besar karena dalam empat tahun terakhir angka ini hanya meningkat lima persen," katanya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mendorong UNS meningkatkan kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

"Kami mendorong kiprah UNS makin besar karena publikasi dan karya-karyanya yang menjadi bahan untuk inovasi," katanya.

Sementara itu, Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan capaian prestasi dan akreditasi UNS kian meningkat dari masa ke masa, termasuk pengembangan inovasi manajemen dan kepedulian UNS terhadap kebudayaan Indonesia, seperti pembentukan Rumah Diaspora Jawa dan peresmian Confusius Institute.

"Ini adalah laporan dies terakhir saya sebagai Rektor UNS karena insyaallah pada tanggal 13 April 2019 akan berakhir masa jabatan dan pengabdian saya sebagai rektor," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi UNS karena setiap tahun selalu muncul gagasan dan ide-ide baru serta memiliki kepedulian tinggi kepada UMKM dan dunia kebencanaan.

"Setelah berbadan hukum, saya kira UNS akan melaju lebih pesat. Selamat ulang tahun. Semoga UNS bisa menjadi kiblat selanjutnya bagi kemajuan ilmu pengetahuan," katanya.(*)

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2019