Bengkulu (ANTARA News) - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menegaskan Pemerintah Indonesia tidak membutuhkan bantuan dana dari negara asing untuk biaya perbaikan infrastruktur dalam masa rocovery rumah korban gempa bumi di Bengkulu. "Saya tegaskan negara kita tidak membutuh bantuan dana dari negara asing untuk biaya perbaikan rumah dan fasilias umum yang rusak akibat bencana alam gempa bumi," ujarnya dalam acara silaturahmi dengan pejabat pemerintah daerah (Pemda), tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat se Propinsi Bengkulu dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1428 Hijriah di kediaman Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamudin, Kamis. Wapres mengatakan selama ini kita sudah cukup banyak mengirimkan pembantu rumah tangga baik ke Negara Malaysia, Singapura dan negara lainnya, masa kita masih minta bantuan lagi pada mereka untuk biaya perbaikan rumah nanti mereka akan menganggap kita negara apa. Selama ini jika ada masyarakat Indonesia datang ke Malaysia selalu dianggap mencari kerja dan mau menjadi pembantu rumah tangga katanya sambil guyon. Oleh karena itu dia mengatakan kepada masyarakat Indonesia, Bengkulu khususnya jika ingin datang ke Malaysia tunjukan diri sebagai turis bukan ingin mencari pekerjaan di sana. Pada kesempatan itu Wapres juga mengatakan walaupun dalam era otonomi daerah tapi untuk biaya perbaikan infrastruktur terutama fasilitas umum seluruh dana ditanggung pusat. "Pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat menderita lebih lama lagi karena kehilangan tempat tinggal," ujarnya. Oleh karena itu Wapres intruksikan Pemerintah daerah segera melakukan perbaikan terhadap rumah penduduk terutama fasum seperti sekolah karena pada 22 Oktober nanti seluruh siswa mulai masuk sekolah. "Jangan karena gempa bumi dan sekolah rusak berat maka proses belajar mengajar menjadi terhalang," ujarnya. Wapres mengatakan tidak ada alasan siswa tidak masuk sekolah pada waktunya dengan alasan sekolah rusak berat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007