Padang (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar M Jusuf Kalla menargetkan perolehan suara partai ini pada Pemilu 2009 sebesar 30 persen. "Pemilu nanti target (perolehan suara) 30 persen. Jadi naik 50 persen, karena dulu pemilu 2004 meraih 22 persen," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla saat silaturahmi dengan kader Partai Golkar se_Sumbar di Padang, Jumat. Menurut Jusuf Kalla, target perolahan suara 30 persen tersebut sangat realistis mengingat adanya dua alasan utama. Pertama, saat ini Partai Golkar berada dalam pemerintahan SBY-MJK. "Kedua, dari semua parpol yang ada di Indonesia tak banyak partai yang utuh dan solid secara internal seperti Golkar," katanya. Jusuf Kalla menjelaskan bahwa hampir semua parpol di Indonesia saat ini mengalami perpecahan internal. Ia mencontohkan PDI-P yang pecah, PKB pecah dan lainnya. Sampai saat ini, sebagai sebuah organisasi, Partai Golkar tetap solid secara organisasi. "Sering orang katakan ada faksi Jusuf Kalla, faksi Agung Laksono atau faksi Akbar Tandjung. Tidak ada itu. Setiap masalah setelah diputuskan (DPP), pasti semua taat menjalankannya. Solid," kata Jusuf Kalla yang disambut tepuk tangan. Namun meskipun berada dalam pemerintahan, kata Jusuf Kalla sebagai partai harus tetap menjalankan fungsi kontrol dan kritik kepada pemerintah. Untuk menjalankan fungsi kontrol tersebut harus berdasarkan prinsip; kontrol tersebut harus dengan alasan yang kuat. "Selain itu kritikan harus proporsional, kalau benar katakan benar kalau salah katakan salah," katanya. Pada kesempatan itu kepada para kader Partai Golkar, Jusuf Kalla menekankan untuk selalu berbuat untuk meningkatkan kemajuan bangsa. Menurutnya jika negara maju maka otomatis partai akan ikut maju. "Membesarkan partai dengan cara berbuat memajukan bangsa. Kalau bangsa maju otomatis partai akan maju. Jangan di balik," katanya. Karena itu, yang paling utama dilakukan adalah memajukan bangsa terlebih dahulu baru untuk partai. Menurut Jusuf Kalla tujuan berpartai adalah untuk memajukan bangsa dan hal itu sejalan dengan tujuan berbangsa dan bernegara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007