Purwokerto (ANTARA) - Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Ali Rokhman, memandang perlu debat calon wakil presiden (cawapres) pada 17 Maret 2019 perlu membahas mengenai upaya meningkatkan pendidikan karakter

"Yang mendesak dibahas pada debat cawapres salah satunya komitmen untuk meningkatkan pendidikan karakter," katanya di Purwokerto, Rabu.

Dia mengatakan, pendidikan karakter merupakan elemen penting untuk mendukung kemajuan suatu bangsa.

"Pendidikan karakter menentukan kemajuan suatu bangsa. kita ingin mengetahui apa visi para cawapres dalam memperbaiki karakter ini," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam debat cawapres perlu juga dibahas mengenai komitmen terkait pengalokasian sebesar 20 persen anggaran untuk sektor pendidikan.

"Perlu ada transparansi ke masyarakat tentang komitmen 20 persen anggaran pendidikan dari APBN itu untuk apa saja," katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa para cawapres penting untuk menunjukkan komitmen mengenai pengembangan teknologi dalam dunia pendidikan.

"Peran teknologi dalam pendidikan ke depan sangat penting, apa lagi kita memasuki revolusi industri 4.0, bahkan Jepang sudah mencanangkan revolusi 5.0," ujar Ali.

Sektor pendidikan di Indonesia, menurut dia, perlu memanfaatkan perkembangan teknologi dalam setiap pembelajaran. "Sebaliknya kita juga harus terus melakukan berbagai penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan teknologi," katanya.

Dia mengemukakan, penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan perlu merata di seluruh wilayah di Indonesia. "Penggunaan teknologi dalam sektor pendidikan harus merata mulai dari wilayah perkotaan hingga wilayah perdesaan," katanya.

Sementara itu, debat cawapres akan digelar pada 17 Maret 2019 dengan tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya".

Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Alex Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA 2019