Medan (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengajak para pendukungnya tidak membiarkan fitnah dan hoaks berkembang di masyarakat.

"Tolong segera diluruskan dan jangan dibiarkan," kata Jokowi saat menghadiri Zikir Akbar di Gedung Olahraga Serbaguna Tengku Rizal Noerdin Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat petang.

Ia menyebutkan saat ini berkembang fitnah dan hoaks bahwa jika Jokowi-Ma'ruf menang di Pilpres 2019 maka pelajaran pendidikan agama di sekolah akan dihapus.

Juga berkembang hoaks akan dilegalkan zina, dilarang azan dan perkawinan sejenis jika pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf terpilih.

"Negara kita negara dengan penduduk muslim terbesar, siapapun presidennya tidak akan berani, logikanya gak masuk. Tolong segera diluruskan jangan dibiarkan," kata Jokowi di hadapan ribuan peserta zikir akbar yang sebagian besar ibu-ibu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada semua pemilih agar menyalurkan suaranya.

"Kita ajak tetangga untuk datang ke TPS pada Rabu 17 April 2019, jangan sampai ada satu pun yang golput. Berbahaya sekali karena suara itu menentukan masa depan negara kita. Sambil diajak sambil dibisiki. Gak usah saya beritahu bisiki apa, tahu sendiri," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta pendukungnya untuk menyosialisasikan kartu sebagai salah satu program yang akan dilaksanakan mulai 2020.

Kartu itu adalah Kartu Indonesia Pintar yang akan diperluas untuk kuliah, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Prakerja,  dan Kartu Sembako Murah.

Sementara itu, TGKH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang dalam kesempatan itu mengajak semua untuk berjuang mencari pemimpin melalui proses terbaik yang jauh dari fitnah dan hoaks.

"Semua harus berbasis pada kenyataan. Ketika kita menempuh proses, sebagai tanggung jawab, mari kita suarakan kebenaran," katanya.

Dalam kesempatan itu TGB juga mengajak peserta zikir akbar untuk mendoakan korban penembakan masjid di Selandia Baru.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Eddy K Sinoel
COPYRIGHT © ANTARA 2019