Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia tidak perlu lagi berbasa-basi dan beretorika dalam membantu Palestina, seiring kedatangan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Jakarta pekan ini, kata pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia Hariyadi Wiryawan. "Sudah saatnya pemerintah RI memberikan usulan nyata kepada Palestina, tidak perlu berbasa-basi lagi," kata Hariyadi kepada ANTARA di Jakarta, Senin siang. Menurut dia, tujuan kedatangan Abbas ke Indonesia adalah untuk menggalang dukungan publik Indonesia untuk perjuangan bangsa Palestina. "Pemerintah RI tidak bisa bermain banyak,namun bisa memberikan sejumlah usulan atau jalan keluar," katanya. Misalnya, menyusun pertemuan dengan Israel untuk membicarakan kepentingan Palestina. "Untuk kepentingan Palestina bukan Israel," ujarnya. Hariyadi juga mengatakan bahwa pemerintah RI dapat membantu Palestina dalam meningkatkan pembangunan kapasitas sumber daya manusia Palestina. "Misal memberikan bantuan obat-obatan, makanan atau pendidikan untuk memberdayakan warga Palestina karena Indonesia memiliki potensi itu," katanya. Beberapa waktu lalu, pemerintah RI melalui kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Disebutkan pula bahwa pemerintah RI dapat mengoptimalkan hubungan bilateral untuk membantu Palestina karena secara multilateral -- elalui PBB - terbukti memperoleh hambatan dari sejumlah negara sehingga tidak mudah. "Hubungan antar pemerintah, yang diperluas dengan melibatkan akademisi atau lembaga swadaya masyarakat akan lebih efektif," ujarnya. Sementara itu, dengan posisinya sebagai Ketua Dewan Keamanan PBB bulan November pemerintah RI dapat memikirkan peran-peran tambahan secara bertahap untuk menyusun suatu resolusi atau menggalang kepedulian dunia bagi Palestina. "Tidak mudah karena DK PBB dikuasai oleh negara-negara pemegang hak veto, Inggris, Rusia, China, AS dan Perancis, tapi dapat diupayakan dengan suatu pendekatan," katanya. Presiden Palestina mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (21/10) guna melakukan kunjungan dua hari. Abbas kemudian melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin pagi untuk membahas masalah krisis Timur Tengah, terutama konflik Palestina-Israel, sebelum bertolak ke pertemuan dengan pihak Israel dalam konvensi yang dituanrumahi AS. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007