Jakarta (ANTARA News) - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyambut baik rencana Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) dalam waktu dekat untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. "Ini sebagai bukti besarnya perhatian yang ditujukan negara-negara Asia dan Afrika yang akan melangsungkan konferensi itu dalam waktu dekat atas inisiatif Indonesia. Ini menunjukkan besarnya perhatian dan merupakan dukungan riil yang diharapkan oleh bangsa kami," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta, Senin, usai pertemuan bilateral keduanya. Menanggapi rencana penyelenggaraan konferensi Internasional mengenai Palestina di Amerika Serikat (AS), yang akan digelar sekitar November 2007, Presiden Mahmoud Abbas mengatakan, meskipun undangan belum disebarkan namun dapat dipastikan bahwa yang akan hadir adalah negara tim kuartet yakni empat negara dari delapan negara industri (G-8), anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), serta negara-negara Arab, selain tiga negara berpenduduk muslim, yakni Indonesia, Malaysia dan Turki. "Oleh karena itu, kami selalu galang komunikasi dan kerjasama, serta musyawarah antar-pemerintah Palestina dan Indonesia. Kami membentuk tim atau komite bersama antara kedua Menteri Luar Negeri yang akan melakukan tindak lanjut, dan mengikuti perkembangan ke depan," katanya. Selain itu, katanya, pihaknya juga sedang melakukan komunikasi dan dialog yang intensif dengan Israel, yang diharapkan akan dapat membentuk suatu dokumen yang bisa diterima oleh kedua belah pihak maupun masyarakat internasional. "Dokumen-dokumen itu kemudian akan dijadikan sandaran untuk konferensi-konferensi yang akan digelar. Berikutnya, akan diadakan negosiasi antara Palestina dengan Israel dan diharapkan sebelum 2008 akan terjadi penyelesaian riil yang kami harapkan," katanya. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Mahmoud Abbas menanggapi keinginan Indonesia sebagaimana disampaikan Presiden Yudhoyono bahwa Indonesia bersama dengan negara-negara di Afrika Selatan dan Asia lainnya akan menyelenggarakan konferensi untuk mendukung perjuangan di Palestina. "Dengan harapan komunitas Asia Afrika juga memiliki tanggung jawab untuk ikut memberikan bantuan bagi Palestina agar sejalan dengan konferensi-konferensi yang lain, bahwa Palestina akhirnya nanti menjadi negara yang berdaulat dan merdeka," kata Presiden Yudhoyono. Selain itu, Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu juga menyambut baik rencana penyelenggaraan konferensi internasional tentang kapasitas pemberdayaan Palestina yang bertujuan melanjutkan kembali proses pencarian solusi yang adil, permanen dan komprehensif, menuju kemerdekaan Palestina, yang selama ini terhenti. "Saya juga menyampaikan bahwa agenda konferensi sangat penting harus membahas isu-isu penting yang menjadi kepentingan Palestina, dan juga harus melibatkan negara-negara yang juga punya kepentingan dengan penyelesaian masalah Palestina, termasuk Lebanon dan Syiria," kata Yudhoyono. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, Konferensi Asia Afrika (KAA) yang membahas masalah Palestina kemungkinan akan diselenggarakan pada awal tahun depan atau sekitar bulan Januari-Februari 2008. Ia mengatakan, sebelum konferensi Asia Afrika itu dilaksanakan maka terlebih dahulu akan dilaksanakan konferensi internasional mengenai peningkatan kapasitas pemberdayaan Palestina dan konferensi negara-negara donor (Uni Eropa) untuk dukungan atau bantuan ekonomi bagi Palestina, sekitar bulan Desember 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007