Manado (ANTARA News) - Delapan negara terdiri, tiga negara pantai pemilik Selat Malaka dan Singapura, dan lima negara pengguna selat tersebut membahas kerjasama peningkatan keselamatan pelayaran, keamanan dan perlindungan lingkungan laut, Selasa di Manado. Pertemuan bertajuk Pre-Project Coordination Committee Meeting berlangsung di Hotel Sedona Manado, bertujuan membahas langkah-langkah pasca pertemuan Singapura 4-6 September 2007 yang telah menetapkan suatu mekanisme kerjasama antar negara pantai dan negara pengguna Selat Malaka serta para stakeholders terkait. Kedelapan negara yang ikut dalam acara Tripartite Technical Experts Group on The Safety of Navigation in The Straits of Malaca and Singapura masing-masing Indonesia, Malaysia, Singapura (Littoral States) sedangkan pengguna (users states) Australia, China, Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Sedangkan tiga organisasi maritim internasional yang ikut mensponsori pertemuan dibuka Dirjen Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan, H Harijogi tersebut, yakni Nippon Foundation, Malacca Strait Council dan Nippon Maritime Center. Dirjen Perhubungan Laut H Harijogi, mengatakan, sebelumnya sudah berlangsung tiga kali pertemuan, dimana dari tiga kali pertemuan telah ditawarkan enam proyek kepada negara-negara pengguna dan stakeholders terkait. Keenam proyek tersebut masing-masing diusulkan Malaysia yakni proyek peningkatan pengangkatan kerangka kapal, proyek perlindungan Selat Malaka dan Singapura dari pencemaran bahan-bahan berbahaya dan beracun. Sedangkan Singapura mengusulkan penggunaan sistem identifikasi otomatis kelas B terhadap kapal-kapal non convention yang menggunakan selat tersebut, pengaturan sistem pengukuran gelombang, arus dan udara. Sementara Indonesia mengusulkan penggantian dan perawatan rambu-rambu navigasi di Selata Malaka dan Singapura serta penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang rusak akibat Tsunami. Gubernur Sulut, SH Sarundajang, dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Propinsi, Robby Mamuaya, mengatakan ditunjuknya Sulut sebagai tempat pelaksanaan merupakan suatu kehormatan bagi daerah ini. "Hal ini ditunjang karena Manado sudah dikenal dengan adanya Pelabuhan Bitung yang merupakan pelabuhan laut dengan kedalaman standar Hub Port, juga potensi maritim dan keindahan alam yang memiliki keunikan tersendiri," kata Gubernur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007