Bogor (ANTARA News) - Untuk pengamanan pertemuan antarbangsa 40 menteri lingkungan hidup yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, selama dua hari, Rabu dan Kamis (25/10), kepolisian menempatkan mobil "water cannon" dan Gegana di sekeliling Istana Bogor. ANTARA melaporkan beberapa truk militer juga ditempatkan di area sekitar pusat pertokoan yang berdekatan dengan Kebun Raya Bogor sejak Rabu pagi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilaporkan telah membuka pertemuan tersebut pada pukul 09.30 WIB. Pertemuan dua hari itu merupakan pertemuan persiapan Konferensi ke-13 Negara Pihak dari Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) di Bali akhir tahun ini, yang antara lain membahas persoalan pemanasan global dan efek rumah kaca. Kendaraan "water cannon" -- yang biasa dipakai polisi untuk menghadapi aksi demonstras i--sehari sebelumnya (23/10) ditempatkan di depan Hotel Salak, tempat delegasi menginap, namun sejak Rabu dinihari sudah digeser ke depan pintu masuk Istana Bogor di depan SMAN I Bogor. Sedangkan mobil Gegana ditempatkan di halaman dalam Balaikota Bogor, yang lokasinya tepat berada di depan Istana Bogor. Sementara itu, di kawasan Tugu Kujang --yang selama ini menjadi simbol berpusatnya aksi-aksi demonstrasi --terlihat beberapa personel polisi militer (PM), sedangkan aparat kepolisian berseragam juga terlihat. Berbeda dengan saat kedatangan Presiden AS George W Bush tahun lalu, yang juga mendapatkan pengamanan super ketat guna mengantisipasi aksi-aksi demonstrasi berbagai elemen masyarakat, namun kali ini aksi-aksi mahasiswa tidak terlihat. Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bogor, Hermawan, kepada ANTARA menjelaskan sampai saat ini mahasiswa Bogor belum ada rencana melakukan aksi unjukrasa. "Kami sudah dengar akan diselenggarakan konferensi internasional menteri lingkungan hidup pada Kamis (25/10). Tapi, mahasiswa Bogor belum saling mengontak untuk persiapan aksi. Tapi, kemungkinan untuk menggelar aksi tetap ada," katanya. Menurut dia, di antara elemen mahasiswa di Bogor, seperti KAMMI, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan sebagainya belum saling menghubungi untuk persiapan aksi unjukrasa. Di tempat terpisah, Kapolwil Bogor, Kombes Pol Sabar Rahardjo, mengemukakan dalam pengamanan penyelenggaraan konfrensi internasional menteri lingkungan hidup, Polwil Bogor juga mengantisipasi muncul aksi unjuk rasa. Kalau mahasiswa akan melakukan aksi unjukrasa silakan saja asalkan tertib dan mematuhi prosedur yang berlaku. Dalam pengamanan konfrensi ini dilakukan pengamanan berlapis, yakni Ring I, Ring II, dan Ring III. Kalau mahasiswa ingin melakukan aksi untuk rasa diluar Ring III. "Polisi akan mengantisipasi aksi unjukrasa mahasiswa secara persuasif," kata dia. Sementara itu, Kapolresta Bogor, AKBP Yazid Fanani, mengatakan pihaknya menurunkan sekitar 200 personel untuk melakukan pengamanan rutin, terutama pada hari "H" pertemuan tingkat dunia tersebut. Personel dari Polresta, katanya, akan mengamankan wilayah Ring II dan Ring III di sekitar Kebun Raya Bogor dan Jalan Juanda. Sementara itu, wilayah Ring I akan dijaga oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan personel keamanan dari pusat, katanya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2007